Spiritsumbar.com, Padang Panjang – Draf Rancangan KUA dan PPAS – APBD 2018 Kota Padang Panjang itu, kini dalam tahap pematangan di Bappeda setempat. Yang sangat menarik dari draf ini adalah rencana kenaikan PAD sampai Rp 140 milyar lebih, dari Rp 83,6 milyar pada APBD-P 2017 ini.
Tapi itu baru draf, belum perencanaan yang final, ungkap Wilda Yusar dari Sekretaris Bappeda Kota Padang Panjang, dan Rio De Rosart dari Kabid Pendapatan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) di sela-sela kegiatan penyusunan Draf KUA & PPAS – APBD 2018 kota itu.
Sumber penerimaan yang sangat berpengaruh di balik rencana penggenjotan kontribusi PAD (Pendapatan Asli Daerah) atas pendapatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2018 itu adalah dari layanan medis dan penunjang di RSUD. Berikut, dari pajak RM/Restoran, reklame dan pasar.
Jika rencana kenaikan PAD sampai Rp 125 milyar lebih itu tercapai, maka Kota Padang Panjang praktis akan mencapai PAD viskal sedang, yakni kontribusi PAD atas pendapatan APBD 16-30 %. Sebab target sementara pendapatan APBD 2018 Kota Padang Panjang sekitar Rp 550 milyar.
Di Sumatera Barat dari pantauan The Public kini baru Kota Padang yang mencapai PAD viskal sedang. Seperti terlihat pada APBD 2016 lalu, pedapatan APBD nya sekitar Rp 2,1 triliyun, kontribusi PAD sekitar Rp 450 milyar. Sedang PAD kota lain di Sumbar masih di viskal rendah, kontribusi PAD atas APBD di bawah 16 persen.