Kota Padang, SPIRITSUMBAR.com – Aipda Dian Wihendro Ratno, salah seorang Anggota Reskrim Polsek Lubuk Begalung, menggelar Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 32 Banuaran, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Proses pengolahan makan bergizi gratis diserahkan sepenuhnya pada para majelis guru SDN 32 Banuaran dengan menu lokal. Yakni, daging ayam, telur, buah, sayur dan nasi putih. Menu juga dilengkapi dengan susu.
“Kita sisihkan gaji untuk mendukung program pemerintah ini. Semua proses kita serahkan pada majelis guru, sesuai dengan selera para siswa,” ujar Aipda Dian WR yang akrab disapa Dian Pitok ini disela-sela proses memasak makanan bergizi ini.
“Apalagi Pak Presiden Prabowo dan Pak Kapolri telah mencanangkan program bergizi gratis. Maka sebagai aparatur negara ikut tergerak menyukseskan program tersebut. Demi lahirnya generasi emas di tahun 20245,” ujar Aipda Dian WR yang juga telah dianugerahi Piagam Perhargaan oleh BKKBN Perwakilan Sumbar sebagai Bapak Asuh Anak Stunting berkat kepeduliannya dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak stunting dan balita kurang gizi di Kota Padang.
Aipda Dian WR menambahkan yang ia lakukan bertujuan memberikan asupan makanan bergizi kepada anak-anak di SDN 32 Banuaran, sebagai upaya memperbaiki gizi generasi muda penerus bangsa.
Namun karena terbentur dana, hanya 40 anak murid yang kurang beruntung seperti anak yatim, anak yang orang tuanya ekonomi bawah, yang dipilih di SDN itu, yang dapat makanan gratis.
Bintara polisi lulusan 2003 tersebut, kedepannya juga akan mencari donatur untuk menyukseskan program makan bergizi gratis yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan didukung penuh oleh pimpinan Polri dan Stakeholder lainnya.
Kepala SDN 32 Banuaran Sri Kumala Ningsih sangat berterima kasih pada Aipda Dian WR yang rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk program makan bergizi gratis ini. Apalagi, sebagian besar siswa SDN 32 Banuaran berasal dari keluarga kurang mampu.
“Kita berharap Pak Dian tidak hanya pertama tapi juga ini berlanjut. Agar, para anak-anak ini juga ikut menikmati makanan bergizi,” ujar Sri Kumala Ningsih yang diamini oleh para majelis guru SDN 32 Banuaran.
Sri Kumala Ningsih mengaku hampir semua anak di sekolah ini berasal dari keluarga kurang mampu. Maka dia kesulitan menetapkan 40 anak yang lebih berhak.
“Mudah-mudahan ke depan, Pak Dian menambah jumlah anak yang mendapatkan makan bergizi ini,” ujarnya.
Hal sama disampaikan pengawas SD, Dr. Ernita yang ikut hadir dalam pemberian MBG tersebut. Dia sangat mengapresiasi Aipda Dian yang telah menyisihkan gajinya untuk mendukung program pemerintah.
“Ini sangat langka, anggota polisi yang lebih banyak berkecimpung menumpas kriminal. Tapi, dia juga selalu berbagi untuk kepentingan generasi bangsa,” ujarnya.
Lurah Banuaran XX, Devrison, ST juga mengucapkan terimakasih pada Aipda Dian WR yang telah mendukung program pemerintah. Dia akui, Aipda Dian seorang anggota polisi adalah pionir dalam program MBG di Banuaran ini.
“Pemberian bantuan oleh Pak Dian, bukanlah hal pertama. Karena, sebelum memberi bantuan MBG ini, Aipda Dian juga telah banyak membantu anak yatim, dhuafa dan balita di Banuaran ini. Apalagi dia merupakan salah seorang pengurus di Yayasan Berkah Amal Salih yang selalu eksis dengan berbagai program untuk balita, dhuafa dan anak yatim,” ujar Devrison.
Pembina Yayasan Berkah Amal Salih (yBAS), Saribulih didampingi Sekretaris Herwaty Taher mengatakan banyak hal yang telah dilakukan untuk menciptakan generasi sehat. Khusus di yBAS saja ada Jumat Berkah Berbagi dalam rangka santunan anak yatim setiap pekan
“yBAS juga menggelar program Aipda Dian WR peduli stunting dan Basdagozi atau Banuaran Sehat Dapur Go Gizi untuk pemberian makanan tambahan untuk balita kurang gizi. Alhamdulillah sampai saat ini masih jalan,” ujar Saribulih yang juga seorang praktisi pendidikan dan tokoh masyarakat Banuaran ini.
Saking terharunya, beberapa murid penerima MBG justru menitikkan air mata. Riafani (10) murid kelas 4 tidak bisa menahan air matanya. Gadis yang sejak berusia 3 tahun itu, kehilangan sosok ayah tersebut lantaran telah meninggal, berulang kali ia menyeka air matanya.
Bahkan, saat para guru mempersilahkan untuk menyantap makanan, air matanya mengalir tidak terbendung. Tangisannya pun pecah, sambil memeluk wali kelasnya, dia berkata, jika makanan tersebut akan ia bawa pulang dan makan bersama ibu dan sang kakak di rumah kontrakannya.
Menurut Rifiani jenis makanan yang ia terima. yang terdiri dari ayam goreng, telur rebus, sayuran dan nasi putih, serta susu kotak dan buah, merupakan makanan termewah yang pernah tersaji di depan matanya.
Semenjak sosok ayah menghadap sang Illahi. Justru itu ia ingin menikmati makanan tersebut bersama sang ibu dan kakaknya. Maklum sehari hari ibunya, hanya membuat gorengan dan Rifiani yang keliling untuk menjualkan. (Salih)