Penilaian Taufik ini, disampaikan saat jadi salah seorang pembedah buku tentang Buya ASM berjudul Ibu Kemanusiaan: Catatan-catatan Perempuan untuk 86 Tahun Buya Syafii Ma’arif. Buku ini merupakan bunga rampai tulisan 32 orang penulis perempuan dan 2 editor yang juga perempuan.
Buku ini berisi beragam pikiran dan pandangan dalam melihat sosok Buya ASM, sesuai latar belakang penulisnya. Mulai dari aktivis (NGO), seniman, akademisi, sastrawan, pegiat media, politisi serta ulama perempuan dari kalangan NU dan Muhammadiyah. Tidak ketinggalan pula tokoh agama perempuan dari non-muslim.
Ada 32 orang penulis yang menyumbang tulisan untuk buku, dimana empat orang di antaranya adalah “Bundo Kanduang” (perempuan-red) Minang. Mereka yakni Silfia Hanani, Devi Adriyanti, Ka’bati dan Rezki Khainidar.
Keempat penulis ini dihadirkan dalam kegiatan yang diinisiasi Komunitas Halaqah Budaya di Kampus UNP, Padang. Kegiatan ini didukung UNP, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, SaRang Yogyakarta, Magistra Indonesia, Ruang Kerja Budaya, PPASB, valoranews tv dan Fast.
Dalam paparannya, Taufik menegaskan, Buya ASM merupakan sosok yang memiliki kemampuan dalam memberi sikap tengah, tidak konservatif dan tidak juga liberal, dalam mengemukakan spirit kepemimpinan perempuan menurut Islam dan Negara.