“Elektabilitas calon presiden dengan simulasi menggunakan kartu nama-nama calon presiden, juga bersaing ketat antara Ganjar Pranowo yang memperoleh suara 21,9 persen berbanding Prabowo Subianto yang hanya mendapatkan 20,6 persen. Sementara Anies memperoleh 13,8 persen dukungan masyarakat,” ujar Andri
Peluang Ganjar dan Anies ini semakin besar karena popularitas dan tingkat penerimaan masyarakat kepada mereka masih bisa ditingkatkan menjelang Pemilu 2024. Saat ini, popularitas Anies Baswedan justru lebih unggul sebesar 86,1 persen dibandingkan Ganjar yang hanya mencapai 71,1 persen.
Sementara, tingkat penerimaan terhadap Anies Baswedan sebesar 60,5 persen dibandingkan dengan Ganjar Pranowo diangka 52,4 persen. Sedangkan Prabowo Subianto tingkat popularitas sudah sangat tinggi mencapai 93,1 persen dan tingkat penerimaan masyarakat sebesar 65,3 persen (Laporan Survei Spekpol, hal. 16).
Menariknya, jika dilakukan simulasi dua nama (head to head) dari tiga calon presiden di urutan teratas ini, maka elektabilitas Prabowo Subianto, memang masih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Angka elektabilitas Prabowo vs. Ganjar adalah 42,1 persen vs. 33,3 persen. Sedangkan Prabowo vs Anies adalah 40,4 persen vs. 28,9 persen. Sementara elektabilitas Ganjar vs. Anies adalah 34,5 persen vs 37,4 persen,” ujar Andri (relis)