Jika hal ini dilakukan, tentu tidak akan memberikan perubahan terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan guru itu sendiri, karena konsep dan fungsi supervisi tidak dilakukannya dengan benar.
Mengapa supervisi tidak dilakukan dengan benar. Banyak faktor yang dapat kita lihat kenyataan dilapangan baik internal maupun eksternal. Faktor internal disebabkan oleh Pertama, Penguasaan kepala sekolah tentang konsep dan implementasi supervisi masih sangat minim. Kedua, kemampuan kepala sekolah dalam mengelola waktu masih sangat kurang, sehingga program supervisi tidak jalan.
.Ketiga, kepala sekolah lebih banyak disibukkan dengan urusan pokok lainnya, seperti pengelolaan dana bantuan, pengerjaan proyek yang sifatnya swakelola,dan lain sebagainya. Keempat, belum memandang kegiatan supervisi sebagai sesuatu yang penting dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Dilain pihak, faktor eksternalpun turut mempengaruhi ketidakseriusan kepala sekolah dalam melakukan supervisi. Pertama, kebijakan rotasi dan mutasi yang tidak jelas dari Kabupaten/Kota. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakseriusan kepala sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk melakukan supervisi.