Oleh :Riyon
Jalan perubahan menuju Indonesia
yang berdaulat secara politik,
serta mandiri dalam bidang ekonomi
dan berkepribadian dalam kebudayaan.
(Presiden.RI. Ir. H. DjokoWidodo)
Sepenggal menyimak Nawa Cita pada urutan 8 yang berbunyi “Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan karakter bangsa, nilai-nilai pratriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti didalam kurikulum pendidikan Indonesia.”
Marilah kita coba mengapresiasiakan pendidikan karakter bangsa memang tidak bisa dipisahkan dari edukasi pembinaan karakter sejak usia dini. Anak akan tumbuh dan berkembang sesuai fase-fase perkembangan anak dengan tak henti-hentinya proses pembelajaran karakter baik dari kedua orang tuanya maupun, andaikata sudah mulai sekolah baik di PAUD maupun TK bahkan di SD.
Didalam aspek kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional, dengan mengedepankan aspek pendidikan, menguatkan kurikulum wawasan kebangsaan sebagai motivasi edukasi pemahaman pendidikan kewarganegaraan, harus digencarkan. Bukan hanya program kegiatan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (B. Kesbang-Pol) saja door to door melakukan sosialisasi disekolah-sekolah. Penerapan wawasan kebangsaan harus benar-benar utuh, tercapai sasaran lahirnya suatu kepribadian anak-anak bangsa dengan wawasan penguatan kebangsaannya, alangkah lebih baiknya sebagai muatan lokal pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah berjalan di sekolah