Suket Domisili Merajalela, PPDB Lebih Berbahaya dari Virus Corona

oleh

Spiritsumbar.com, Padang – Pak Gubernur Irwan Prayitno, tolonglah serius menangani problem PPDB 2020, ini bukan persoalan sepele Pak. Ini persoalan keadilan dan kepastian bagi anak anak bangsa dalam mendapatkan hak pendidikan yang menjadi urusan wajib negara.

Demikian disampaikan Hidayat Anggota DPRD Sumbar terkait kacaunya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA tahun 2020.

Dikatakan Hidayat, problem seriusnya dimulai dari erornya sistem aplikasi berbasis online yang tidak bisa diakses. Sehingga menyebabkan perubahan jadwal pendaftaran hingga beberapa kali. Kemudian syarat pendaftaran menggunakan surat keterangan domisili yang yang rerata jaraknya sangat dekat dengan sekolah yang ditenggarai tidak sesuai ketentuan.



“Buktinya, masih ada pengaduan masyarakat yang tidak bisa mengakses aplikasi PPDB online untuk mendaftar pada jalur prestasi yang jadwalnya 8 sampai 9 Juli, ketika pada jalur zonasi calon peserta didik tidak diterima pada pengumuman sementara karena kalah jarak,” ujar Hidayat.

Simak : Mendikbud Bakal Permanenkan Pembelajaran Jarak Jauh

“Sementara jumlah kuota zonasi 50 persen sudah terpenuhi, tentu akan memanfaatkan jalur prestasi 30 persen. Namun aplikasi kembali eror alias tidak bisa login ke sistem. Soal aplikasi yang amatiran ini saja sudah sangat serius kenapa tidak disiapkan jauh jauh hari,” ujarnya.

Menarik dibaca