Melalui teknologi, peserta didik bisa maksimal menerima layanan Bimbingan dan Konseling. Memberikan layanan bimbingan dan konseling selama ini yang terlaksana maksimal. Layanan dasar, responsif, perencanaan individu atau dukungan sistem terlaksana dengan baik.
Kedua, Selain menggunakan Google Drive dalam penyebaran angket sebagai cara atau metode mencapai tujuan layanan, juga bisa dilaksanakan dengan Google Classroom, WhatsApp dan berbagai aplikasi lainnya. Tergantung kondisi yang ada. Guru Bimbingan konseling dapat membuat grup WhatsApp per mapel. Grup mapel ini bisa dimanfaatkan guru memberikan materi layanan bimbingan dan konseling dengan Power Point, video, atau menggunakan foto bahan yang di share ke dalam grup tersebut. Menggunakan WhatsApp sangat efektif dalam melaksanakan pemberian layanan sebagai bentuk cara atau metode pencapaian perkembangan peserta didik secara utuh dan mandiri.
Saat ini sangat banyak aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan untuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling di masa pandemi ini. Penggunaan teknologi untuk kepentingan layanan atau pembelajaran sangatlah penting. Guru harus mampu menggunakan berbagai aplikasi agar peserta didik berkembang secara optimal dan juga mampu memadirikan peserta didik secara pribadi, sosial, belajar dan karirnya seperti tujuan bimbingan dan konseling dalam permendikbud di atas.
Ketiga, Mengumpulkan peserta didik dalam satu titik dengan berdasarkan domisili sesuai dengan protokol kesehatan, juga merupakan salah satu tawaran yang bisa dilakukan untuk layanan bimbingan dan konseling. Di sana guru bimbingan dan konseling memberikan layanan bimbingan Klasikal atau memberikan motivasi belajar kepada peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah.