Padang, SPIRITSUMBAR.com – Pertamina Patra Niaga menegaskan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Sumatera Barat (Sumbar) melimpah.
Hal itu disampaikan Sales Area Manager (SAM) Pertamina Sumbar, Narotama Aulia Fazri, di Padang Senin, 16 Desember 2024.
Dia jelaskan kuota BBM bersubsidi untuk Sumbar diperkirakan hanya akan termanfaatkan hanya 98 persen. Dengan kondisi ini, tak bakalan terjadi kelangkaan BBM dan LPG di Sumbar.
Narotama mengungkapkan, Pertamina menjamin ketersediaan kebutuhan BBM. Walau terjadi peningkatan kebutuhan di libur Nataru. “Seluruh kebutuhan BBM itu dapat kami pastikan aman selama pelaksanaan Nataru nantinya,” katanya.
Narotama menjelaskan bakal ada lonjakan konsumsi BBM jenis gasoline selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Namun, semua sudah diantisipasi. “BBM jenis gasoline diperkirakan mengalami peningkatan konsumsi sebesar 9,4 persen dibanding hari biasanya,” katanya.
Ia jelaskan, konsumsi gasolin jenis pertalite diprediksi akan naik sebesar 9,7 persen. Yakni, dari konsumsi harian sebesar 1.754 kiloliter, menjadi 1.935 kiloliter per harinya.
Sementara, pertamax diprediksi akan mengalami peningkatan konsumsi sebesar 8,1 persen. Yakni, dari 366 kiloliter menjadi 395 kiloliter per hari nantinya,” katanya.
Sementara, untuk Pertamax Turbo diprediksi juga akan mengalami peningkatan konsumsi sebesar 3,1 persen. Yakni, dari biasanya 8,9 kiloliter menjadi 9,2 kiloliter per hari.
Namun, untuk jenis gasoil akan mengalami penurunan sebesar 5 persen. Hal ini terjadi, karena adanya pembatasan kendaraan truk untuk beroperasi saat libur Nataru.
Narotama menjelaskan, konsumsi biosolar akan turun sebesar 5,1 persen. Di hari biasanya penggunaan biosolar sebanyak 1.411 kiloliter, diprediksi akan menjadi 1.340 kiloliter per hari.
“Sementara untuk Dexlite dan Pertamina Dex tetap diprediksi akan mengalami kenaikan konsumsi saat libur Nataru nantinya,” katanya.
Menurutnya, untuk konsumsi Dexlite biasanya sebanyak 20 kiloliter per hari dan akan naik menjadi 32 kiloliter per hari angka tersebut naik sekitar 13 persen.
“Untuk Pertamina Dex diperkirakan akan mengalami kenaikan konsumsi sebesar 15 persen dibanding biasanya. Biasanya untuk Pertamina Dex ini konsumsinya per hari sebanyak 8,0 kiloliter dan diprediksi akan naik menjadi 9,2 kiloliter,” katanya.
Sementara, Sekretaris Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumbar Jefri Abidin mengatakan tidak ada terjadi antrian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Jika ada tumpukan kendaraan, lantaran adanya penerapan sistem barcode bagi BBM bersubsidi.
“Ini harus dimaklumi, karena cek barcode butuh waktu beberapa menit. Jadi hal ini memakan waktu, lebih lama. Seiring perkembangan teknologi, tentu hal ini akan teratasi,” ujarnya. (Salih)