AIFC ke-6 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Islamic Development Bank Institute (IsDB), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Universitas IPB.
Konferensi dan seminar diisi oleh para ahli keuangan dunia. Diantaranya Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Wakil Presiden Keuangan Islamic Development Bank Group Zamir Iqbal.
Dalam sambutannya, Menkeu Sri Mulyani mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia. Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan kondisi UMKM yang secara empiris saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan pendanaan, termasuk akses informasi yang asimetris.
“Model atau portofolio produk keuangan syariah yang tersedia untuk UMKM. Termasuk pendanaan, garansi, tabungan, transfer, dan jasa manajemen kas yang digabungkan dengan teknologi digital, berpotensi menjadi solusi. Karena semua informasi dapat diperoleh dengan lebih efisien dan lebih murah. Serta dapat mengatasi permasalahan terkait informasi yang asimetris.” ungkap Menkeu.
Ia menambahkan bahwa memberdayakan UMKM merupakan langkah yang tepat secara moral. Juga, strategis dalam pengembangan ekonomi. Dalam kerangka tersebut, keuangan Islam memainkan peranan penting melalui penerapan prinsip transaksi yang adil dan setara.
Seluruh diskusi panel akan diisi oleh pakar dari IsDB, akademisi, Pemerintah, praktisi, serta industri. Seperti Acting Director-General IRTI IsDB, Sami Al-Suwailem, Martin Godel, Kepala Kebijakan UMKM Swiss, dan Artak Robert Melkonyan selaku Senior Advisor di United Nations Development Programme dan Dr. Sayd Farook, Director of the Board DinarStandard.
AIFC ke-6 juga mengadakan Call for Paper (makalah) dari akademisi dan praktisi ekonomi syariah yang berasal dari dalam dan luar negeri. Adapun tema Call for Paper yang diadakan terbagi menjadi beberapa sub-tema.
Antara lain mencakup isu transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi halal, keuangan sosial dan pengentasan kemiskinan, serta kebijakan publik. Kegiatan AIFC ke-6 dapat diakses oleh publik dan disiarkan langsung melalui Youtube Kementerian Keuangan. (UPIK)