PADANG – Terlalu sering jadi polemiknya solar di Sumatera Barat, membuat anggota DPR-RI Andre Rosiade mengambil inisiatif untuk melakukan penambahan. Agar ketersediaan BBM tersebut bisa didapatkan masyarakat yang berhak sesuai peraturan Presiden tentang Migas.
Kalau hanya untuk kebutuhan mobil roda 4, bukan truk industri sebenarnya Solar tidak akan kurang lagi di Sumatera Barat. Maka perlu ketegasan aparatur hukum untuk mengawasi truck yang tidak berhak mengisi BBM jenis Solar, termasuk juga mobil atau truk pemburu.
Pengamat Migas Sovran mengatakan, untuk stabilisasi solar di Sumatera Barat andil anggota DPR-RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade cukup besar, karena quotanya ditambah. Bahkan melebihi permintaan, sehingga untuk yang berhak akan aman, kalau tidak ikut truk industri dan mobil mewah berburu Solar.
Ketika ditanyakan, mengapa masih panjang antrean untuk solar, dengan tegas Sovran mengatakan, boleh dilihat langsung, yang ikut antre bukan mobil atau angkutan umum semestinya, banyak mobil mewah dan truk industri.
“Perjuangan Andre luar biasa, jadi aparatur harus ikut pula mengawasi agar solar memang untuk yang berhak, bukan untuk mobil mewah, plat merah dan truck industri. Lihat saja, antrean itu lebih 60 persen truk industri, seperti tangki sawit, truck besar dan bahkan ada mobil mewah,” tambah Sovran. (*)