SMK Global Pariaman Siap Jawab Tantangan Sektor Pariwisata

oleh

“Jika ingin melihat tari pasambahan dan gendang tassa tadi (dimainkan Darak-Badarak) ya mau tidak mau harus ke Pariaman, tidak ada di tempat lain. Di situ letak nilai jualnya,” kata dia.

Ia juga mengajak agar seluruh warga Pariaman menjadikan wisata sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Semangat memajukan pariwisata tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tapi segenap unsur masyarakat.

Baca juga:

Masyarakat Harus Cerdas, Jangan Asal Beli Produk

Zulkifli Hasan, Tamat PGA Yang Jadi Ketua MPR

Di saat yang sama, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman berharap dengan kedatangan Mendikbud yang pertama kalinya ke Pariaman menjadi momentum dan anugerah dalam upaya bersama memajukan dunia pendidikan.

Ia mengatakan, sejak Pariaman berdiri 15 tahun yang lalu, hanya memiliki 2 SMA dan 2 SMK negeri. Saat ini telah berkembang menjadi 6 SMA, 4 SMK dan 4 SLTA swasta. Pemko Pariaman menurutnya telah menerapkan program wajib belajar 12 tahun sejak tahun 2009 di mana saat ini rata-rata pendidikan terendah Pariaman lulusan SLTA sederajat.

“Sejak tahun 2009 kita juga gratiskan biaya sekolah, mulai dari masuk hingga tamat tanpa biaya sepeserpun. Semua dibiayai APBD,” sebutnya.

Dengan adanya aturan pengalihan kewenangan dari pemerintah kota/kabupaten untuk SMA, SMK dan SLB ke pemerintah Provinsi, ia berharap program tersebut bisa terus dilanjutkan.

Menarik dibaca