Ia menyebutkan bahwa hasil tani dan kebun yang lalu lantang mereka bawa keluar seperti karet, sawit, gambir, cengkeh, kopi cokelat, buah pala dan padi dengan luas lahan produktif sekitar 12 Hektar.
“Yang paling susah itu ketika kami panen sawit pak. Ya mau apalagi. Mau tidak mau harus dilewati,” lanjutnya.
Walinagari IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas di lokasi mengakui kesulitan dan segala macam kendala yang di alami warga.
Tapi dia tidak bisa banyak berbuat. Sebab untuk pembangunan sebuah jembatan gantung sepanjang 40 meter membutuhkan dana yang cukup besar dan tidak dapat tertampung dengan dana desa yang ada.
Ia menopangkan sebuah harapan kepada pemerintah daerah,pihak-pihak punyak kekuasaan maupun anggota DPRD untuk bisa membawa dana aspirasi dalam mewujudkan mimpi masyarakat kecil di Salak. (niko)
Editor : Saribulih
Baca juga: