Sementara dari Panitia Kongres Sunda, hadir Avi Taufik Hidayat (Ketua OC Kongres Sunda), Nina Kurnia Hikmawati (Sekretaris Kongres Sunda), Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua SC), Acil Bimbo (Pembina Kongres), Raden Holil A. Umarzein (Pembina Kongres Sunda), Duddy Sutandi (Pakar Kongres Sunda) dan Hilman Hidayat (Ketua PWI Jawa Barat).
Dalam dialog tersebut, LaNyalla menyampaikan, DPD RI akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar diresmikan adanya Hari Kebudayaan dan Kearifan Lokal sebagai salah satu hari nasional Indonesia.
“Dalam waktu dekat, saya akan bertemu Presiden Joko Widodo dalam forum konsultasi rutin. Dalam pertemuan itu, saya akan mengusulkan kepada Presiden untuk menetapkan hari kebudayaan dan kearifan lokal sebagai hari nasional,” katanya.
Hal itu, tandas LaNyalla penting, mengingat budaya adalah identitas bangsa. Dan kearifan lokal adalah pembela sekaligus pintu membangun kesejehteraan masyarakat asli.
Sementara Senator asal Sumbar, Alirman Sori mengakui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan belum mampu menampung kebutuhan masyarakat akan eksistensi kearifan lokal. “Tetapi sebagai alas untuk menuju ke sana, bisa kita maksimalkan. Tentu melalui forum-forum seperti ini,” tukasnya.