Spirit Sumbar – Puluhan ribu jemaah tumpah ruah melaksanakan Shalat Idul Fitri di tiga lapangan terbuka Kota Padang Panjang, Jumat pagi pekan lalu. Itu terwujud, selain karena 1 Syawal 1439 H sepakat jatuh pada Jumat (15/6/2018), juga karena hari itu cuaca cerah di Kota Serambi Mekah.
Biasanya, Shalat Idul Fitri tidak jarang batal terwujud di lapangan terbuka, karena hujan. Maklum, di kota pegunungan ini menurut data BPS, sekitar 65 % hari dalam setahun hujan. Jika itu terjadi, biasanya Pemko bersama stakeholder mengalihkan kegiatan Shalat Ied ke masjid-masjid kota ini.
Jumat, 15/6/2018, Tiga lapangan tempat yang jadi tempat Shalat Ied di kota Padang Panjang yang membujur dari arah timur ke barat itu. Pertama di Gelanggang Olahraga (GOR) Khatib Sulaiman. Berikut di lapangan Brimob, tepi barat kota dan halaman SMP-3 (bekas Lapangan Gusti), tepi timur kota.
Pesan khatib dari mimbar Shalat Ied di GOR Chatib Sulaiman, Abizar Lubis, antara lain agar umat Islam di kota itu menjaga ukhuwah. Para keluarga selain maksimalkan perhatian terhadap keluarga, bantu pula tetangga yang butuh pertolongan. Terkait, Pilkada 27 Juni 2018, gunakan hak pilih sesuai hati nurani.
Hal senada juga disampaikan oleh Buya Zulhamdi, Ketua MUI Kota Padang Panjang dari mimbar Shalat Ied di Lapangan Brimob. Zulhamdi juga mengajak umat di kota itu membantu Pemko meningkatkan peran Padang Panjang sebagai kota tujuan pendidikan yang islami, seperti capaian kejayaan di masa silam.
Yang juga menarik menyambut 1 Syawal tahun ini di Padang Panjang, malam akhir Ramadhan bukan saja diwarnai oleh pawai takbiran keliling kota dengan kendaraan. Tapi ada inovasi dengan suguhan pertujukan musik yang islami di taman depan Gedung Pertemuan M. Syafei, pusat kota itu oleh komunitas sahabat tanpa batas.
Di Acara itu juga berperan sejumlah Mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, alat musik yang mereka suguhkan kolaborasi alat musik barat, timur tengah dan tradisi Minang. Sementara pengisi vocal, selain Mahasiswa ISI, juga ikut penyanyi dari kalangan penonton. Sebab, penonton memang diajak berpartisipasi.
Pertunjukan musik yang dimulai usai Shalat Isya itu terlihat ramai oleh penonton. Sebab, selain pertunjukannya menarik, lokasi acara sangat strategis di pusat kota, persis di tepi Jalan protokol Sudirman (yang juga dilewati kendaraan Padang/Bukittinggi – Solok/Batusangkar), dan dekat dari pasar kuliner. (Yetti Harni)