SPIRITSUMBAR.com – Nasib tragis dialami DW (16), siswi salah satu SMK di Jorong Kapalo Labuah Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hidupnya malah berakhir pada seutas tali, di rumahnya, Kamis (7/3/2019) dini hari.
Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan SH MH Dt Rajo Mudo dalam keterangan persnya di Solok, Jum’at (8/3/2019), mengatakan, pembunuhan sadis ini dikètahui ketika ibu DW hendak pergi ke ladang mendapati kamar anaknya dalam keadaan terkunci.
Karena hari itu hari libur, sang ibu tak menaruh curiga sama sekali dan tetap pergi ke ladang dan menganggap anaknya sedang tertidur pulas.
Setelah pulang dari ladang, Sang ibu masih menemukan pintu kamar anaknya dalam keadaan terkunci.
Kemudian Sang ibu memanggil manggil anaknya sambil menggedor pintu. Akan tetapi tidak ada jawanan dari dalam kamar, si ibu mulai panik dan minta tolong pada tetangga. Bersama tetangga pintu didobrak.
Ketika pinta terbuka, masyarakat menemui siswi SMK ini sudah terbujur kaku tak bernyawa.”Pada leher korban ditemui bekas jeratan tali dan pada bibir korban ada darah serta sejumlah tempat ditemui bercak daŕah,”ujar Dony.
Karena ada bekas jeratan tali pada leher korban, pihak kelurga menduga kematian DW karena bunuh diri. Aķibatnya pihak kelurga tidak mau anaknya diotopsi dan mengaku telah mengikhlaskan kejadian yang menimpa anaknya.
Akan tetapi ada salah seorang pihak kelurga di Jakarta yang bersikeras agar dilakukan otopsi. Lantas untuk mengetahui penyebab kematian korban, petugas Polres Solok Kota melakukan pendalaman dan otopsi di RS Bhayangkařa Padang. Hasilnya, korban dinyatakan sebagai korban pembunuhan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Solok Kota, AKP Zamri Elfino mengatakan, kasus ini dapat diungkap dalam hitungan jam karena petugas menemukan barang bukti yang cukup kuat.
Ketika diotopsi di tubuh korban ditemui bulu organ intim orang lain. Berdasarkan barang bukti ini dan petunjuk lainya diperkirakan pembunuhnya adalah orang dekat korban. Dan petugas langsung mengejar kekasih korban.
Dalam pemeriksaan RT mengaku Bahwa ia yang membunuh DW. Ia mengaku membunuh kekasihnya karena sering bertengkar dan selalu dituduh berselingkuh.
RT mengatakan, setiap malam minggu dan setiap malam jelang hari lbuŕ, ia selalu bersama DW dalam kamar. Ia masuk kamar DW lewat jendela.
Akhir akhir ini RT sering cekcok dengan DW lantaran dituduh berselingkuh dengan wanita lain. Bahkan DW sempat mengaku sedang hamil. Semua ini membuat RT panik dan merencanakan akan membunuh DW.
Dari hasil otopsi, tidak ditemui adanya tanda hamil pada DW.