Oleh: Saribulih
Dalam suatu diskusi lepas, salah seorang teman bertanya tentang makin ganasnya kejahatan saat ini. Tidak hanya di dunia nyata dengan maraknya aktifitas kriminal, tapi juga di dunia maya dalam bentuk tulisan provokatif, adu domba dan informasi palsu. Padahal, saat ini berada dalam bulan suci Ramadhan. Malahan, dia menegaskan para penceramah di masjid dan mushalla selalu ada yang melontarkan kalimat “dalam bulan Ramadhan tersebut para setan dalam kondisi terbelenggu”.
Menyikapi hal tersebut teringat, salah satu hadist Rasulullah dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).
Dalam kondisi ini, bisa jadi Ramadhan hanya diperuntukkan bagi orang yang beriman. Artinya, belenggu setan hanya berlaku bagi orang yang membentengi dirinya dengan amal ibadah. Hal ini terlihat, banyaknya amal kebaikan yang dilakukan orang beriman di bulan Ramadhan. Masjid lebih semarak dibanding bulan lain, kotak infak lebih berisi dan umat Islam lebih banyak yang berbagi. Malahan, mushalla yang selama ini terkunci terlihat sudah terdengar bacaan Qalam Illahi.
Sementara bagi orang yang tak beriman, seakan tidak terpengaruh dengan keberadaan Ramadhan. Karena hati mereka telah terputus dari Allah SWT, jadi tindakan mereka tetap merajalela. Lantaran, hanya fisik mereka yang berbentuk manusia sedangkan hati mereka sudah berubah jadi setan. Jadi hadist tersebut telah membuktikan, dalam bulan Ramadhan tidak ada godaan setan bagi orang yang beriman lantaran telah terbelenggu sebagaimana yang diungkapkan Rasulullah.