“Saya dari keluarga miskin juga dulu, Pak, bahkan pernah putus sekolah. Saya tahu nasib orang miskin. Saya juga selalu masuk kampung berbaur dengan masyarakat. Itu cara saya agar selalu tahu dan merasakan nasib mereka,” ucapnya.
Nasrul Abit mengaku tidak bisa tenang kalau ada masyarakat yang sedang kesusahan. Ia membuktikan hal itu saat perantau Minang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Papua, tahun lalu. “Masuk TV itu mungkin karena saya selalu terjun dalam setiap masalah masyarakat dan perantau,” kata Nasrul Abit berseloroh.
Pada kesempatan itu Nasrul Abit juga menyampaikan visi misinya bersama Indra Catri untuk mewujudkan Sumbar unggul untuk Semua. “Visi misi kami ini untuk semua golongan, termasuk Bapak Ibu yang mayoritas penduduk transmigrasi di sini,” kata Nasrul Abit. (*)
Tip & Trik