Yang juga menarik dari hasil Musda Forum Penggerak Literasi – Padang Panjang (FPL-PPj) -202 ini, pertama, masa periode kepengurusan diperpendek dari 5 tahun jadi 3 tahun. Kedua, lima orang pengurus inti FPL-PPj 2023-2026 itu semuanya anak muda yang sebelumnya cukup aktif dalam kegiatan literasi di kota itu.
Dua perkembangan itu sejalan dengan saran M.Subhan, Ketua FPL-PPj 2017-2022 di awal Musda. Saran Subhan, penulis novel Rumah di Tengah Sawah yang diterbitkan Balai Pustaka itu, masa periode pengurus FPL-PPj ke depan sebaiknya diperpendek dari 5 tahun jadi 3 tahun. Tujuannya, agar terjadi regenerasi relatif cepat.
Kepala DKP Kota Padang Panjang, Yan Kasbari saat menutup Musda FPL-PPj 2023 itu mengucapkan rasa syukur, karena Musda berjalan berjalan tertib, lancar dan demokratis. Harapannya, FPL Padang Panjang di bawah kepemimpinan Sepriadi akan bisa meningkatkan aktivitas dan kreativitas literasi di kota ini.
Sebelumnya, mengingat misi gerakan literasi di era modern lebih jauh dari sekedar bisa membaca, menulis dan berhitung, cukup banyak saran dan harapan disampaikan oleh peserta Musda terhadap pengurus FPL 2023-2026 kota itu. Di antaranya;
- Upayakan ada diskusi terjadwal 1 x 1 bulan di setiap TBM dan diskusi region terjadwal 1 x 3 bulan di tingkat kota
- Upayakan ada lomba cerdas-cermat (CC) 1 x tahun antar TBM di tingkat kota
- Adakan lomba menulis & baca puisi se Sumbar, Riau & Jambi
- Mengingat dana APBD terbatas, Temu Penyair Asia Tenggara kedepannya sebaiknya dievaluasi
- Pengurus FPL perlu berinovasi mencari sumber dana yang legal lainnya untuk membiayai berbagai kegiatan FPL.
Event literasi tingkat kota, provinsi, regional, nasional dan internasional itu tidak saja akan berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas/kreativitas di TBM-TBM yang ada dan di FPL kota. Tapi juga akan bisa ikut meramaikan kunjungan wisatawan (domestik/asing), sehingga uang juga akan bertambah mengalir ke kota ini.