Dengan ontel yang terbilang istimewa dan masih orisinil ini, salah satu ontel koleksi Kasac pernah menggondol juara pertama kontes Ontel se-Sumatera Barat pada 16 Oktober lalu. Setiap bulan komunitas ini menggelar konvoi sepeda onthel tua di jalanan pusat kota, lengkap dengan memakai atribut jadul, seperti pakaian tentara jaman penjajahan topi demang, atau pakaian kedaerahan yang berkesan kuno.
Sementara Ismed Wakil Walikota Sawahlunto yang juga pecinta ontel sekaligus pembina dalam komunitas ini mengatakan melestarikan ontel merupakan salah satu bentuk dukungan dari masyarakat dalam menguatkan posisi Sawahlunto sebagai kota heritage, karena ontel bukan sekedar benda antic dan kuno tetapi memiliki nilai historis.
Lebih lanjut Ismed mengatakan, dulu onthel merupakan alat transportasi yang sangat terkenal sebelum ada mobil di Indonesia. Ontel digunakan oleh para tentara jaman penjajah untuk patroli keamanan, mengantar surat dan aktifitas lainnya. Seiring dengan meningkatnya trend penggemar sepeda ontel tua di nusantara saat ini, pihaknya bersama Kasac berencana akan menggagas sebuah iven yang melibatkan ratusan hingga ribuan pencinta ontel nusantara di tahun depan.
“Selain sebagai pelestarian sejarah, iven ini sekaligus upaya memajukan pariwisata Kota Belanda Kecil Sawahlunto” ujar Wakil Walikota yang juga pemilik ontel produksi abad ke 18 ini.