Padang Panjang, Spiritsumbar – Jumlah zakat yang terhimpun oleh BAZNas Kota Padang Panjang pada 2023 lalu tercatat sebesar Rp 4,5 milyar, atau 86,25 % dari target (yang diproyeksikan) sebesar Rp 5,3 milyar. Berikut, infak dan sedekah sebesar Rp 36,1 juta, atau 72,21 % dari target yakni Rp 50 juta.
Sementara terkait kebutuhan tenaga untuk monitoring penerima bantuan modal usaha UMKM, bimbingan manajemen dan pemasaran produk, BAZNas Kota Padang Panjang sudah merekrut 2 orang sarjana ekonomi. Sejalan itu para penerima bantuan modal dari BAZNas tadi dibuat berkelompok sesuai jenis usaha.
Perkembangan itu terungkap dari keterangan Ketua BAZNas (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Padang Panjang, Syamsuarni; Wakil Ketua-3 Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan, Mastoti; dan Sekretaris, Rafles Sama di Kantor BAZNas setempat, beberapa hari lalu (2/1).
Dari perolehan dana zakat sebesar Rp 4,5 milyar pada 2023 itu, sekitar 78 % atau sebagian besar menurut Syamsuarni bersumber dari zakat aparatur sipil negara (ASN) di Kota Padang Panjang. Sedangkan sekitar 22% lagi zakat dari swasta. Jadi zakat dari swasta yang dibayarkan lewat BAZNas kota ini masih terbatas.
Zakat yang terhimpun di 2023 sebesar Rp 4,5 milyar, ditambah dana zakat sisa lebih 2022 sekitar Rp 1,9 milyar, sudah didistribusikan sebesar Rp 5,1 milyar. Begitu juga dengan infak-sedekah. Terkait zakat, ada 5 kelompok penerima, salah satu bantuan modal bagi usaha UMKM, yang disebut dengan program Padang Panjang makmur.
