“Terus terang kalau badan publik kuat dengan informasi dan data publik, hoaks yang menggurita itu tidak akan menjadi racun di negara ini,”ujar Hendra.
Bahkan Hendra menegaskan bahwa tidak tertutup kemungkinan Forwatindo menjadi garda terdepan memerangi informasi hoaks.
“Hoaks tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dalam pikiran publik, respon cepat badan publik harus disegerakan untuk menangkal hoaks dan membuat publik terpaksa percaya kepada informasi yang hoaks itu,”ujar Hendra.
Apaalgi pengguna internet di Indonesia sangat besar, bahkan menurut Dirjend Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Rosarita Niken Widiastuti, penggunanya melebih jumlah penduduk Indonesia.
“Dan itu potensi pemproduksi dan penyebar hoaks sangat besar, kalau tidak ada pengawasan atas ujaran kebencian dan radikalisme bisa kerusak keharmonisan negara tercinta ini,”ujarnya.
Akhirnya para deklarator meneriakan pekikan merdeka dari hoaks dengan membuka jari tanda ayo buka informasi badan publik. (Rel)