Sehari Bersama Bawaslu Se Sumbar : Dari Minimnya SDM Hingga Berharap Akun Centang Biru

oleh

Padang Panjang, Spirit Sumbar,- Rapat Koordinasi Peliputan & Dokumentasi  Bawaslu Se Sumbar sukses digelar pada Senin,22/05  di Aie Cottage, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.Salah satu bahasan menarik adalah,  apa perlunya masyarakat  mengetahui  kinerja Bawaslu ?

Sementara  Bawaslu sendiri  berharap  capaian kerja dan segala  program yang telah dan akan dilakukannya sampai ke tengah masyarakat sebagai bentuk edukasi.  Karenanya perlu publikasi yang  luas dan menarik dan cepat sampai ke masyarakat. Salah Satunya dengan membagikan press release kepada media mainstream.

Lantas, bagaimana siaran pers yang yang menarik itu ? Inilah yang dikupas tuntas oleh Al Imran, praktisi  pers  Sumbar, salah seorang nara sumber pada Rakor Peliputan & Dokumentasi  yang diikuti  60 0rang  komisioner dan staf Bawaslu  se Sumbar itu.

Menurut Al Imran, mantan wartawan Pos Metro Padang yang kini menjadi pemimpin redaksi  media online tersebut, kalau sekedar membuat berita itu cukup dengan rumusan 5 W plus 1 H saja. Namun tidak semua peristiwa  layak dijadikan  berita.  Berita ada criteria atau unsur kelayakannya, seperti, aktualitas( kebaruan), seberapa penting berita itu ditulis, pangaruh, kedekatan, dampak(impact)) ,ketokohan,konflik  dan ketertarikan manusia/human interest.

Al Imran yang  tampil dengan materi “Berita dan Banjir Informasi di Sosial Media” memaparkan, kemajuan teknologi banyak membawa perubahan dan kemudahan dalam penyebaran  informasi. Dengan hanya  memilih keyword saja  berbagai  berita dan informasi  bermunculan. “ Tak perlu mencari  nama medianya, dengan  menulis keywordnya bejibun berita yang akan muncul,”  ujarnya menambahkan.

Al Imran Memberi Trik Cara Menulis Berita Yang Baik
Al Imran memberi trik cara menulis berita yang baik

Setidaknya 215 juta pengguna  internet aktif di Indonesia. Untuk Indonesia Sumbar  berada di peringkat ke 8. Pemakaian internet tertinggi itu adalah  percakapan daring,menyusul game online, portal berita, infotainment dan seterusnya. Yang menjadi pertanyaan,  kita melawan atau berselancar? Jika berselancar, pergunakan sosmed secara bijak. Kemaslah berita dan foto semenarik mungkin.

Diantara berita yang menarik itu, teras   atau alinea pertama berita jangan terlalu   panjang,maksimal 25 kata saja. informasi yang ditulis merupakan fakta, bukan opini,  Judul mencerminkan isi, informasi yang disajikan harus benar dan jelas sumbernya. Bahasa dapat dimengerti alias tidak bertele tele.

Pada sesi sebelumnya   seorang peserta dari  Agam  mempertanyakan,  bagaimana upaya  agar akun medsosnya mendapat centang biru. Ini kemudian dijawab  Koordinator Divisi Pencegahan,Parmas dan Humas  Bawaslu Sumbar,  Muhammad Khadafi S.Kom  bahwa centang biru pada IG , tiktok, ataupun fecebook pertanda  akun tersebut telah terverifikasi( verified).

Keuntungan Centang biru ( lencana terverifikasi)  antaralain,  perlindungan terhadap peniruan identitas, peningkatan visibilitas,  dan dukungan pelanggan prioritas. Salah satu syarat mendapatkan centang biru, asli,  unik, lengkap dan lainnya.  Saran  Muhammad Khadafi kepada peserta,  Jika  apa yang kita ekspose minim  like, comment , share dan subscribe, mulailah dari diri sendiri untuk ngelikenya.

Rapat Koordinasi Peliputan & Dokumentasi  yang juga melibatkan media itu  rencananya  Cuma   setengah hari, namun karena antusias peserta  berlanjut hingga  sore. Sejumlah tanggapan dan saran mengalir dalam sesi diskusi. Pertama dari Bawaslu Pesisir Selatan yang terkendala dalam pembuatan narasi pas, teknik pengambilan foto  masih kurang karena  petugas tak sesuai dengan bidang ilmu. Ini butuh pelatihan, tidak hanya peralatannya saja.

Disusul kemudian tanggapan Mesrawati dari Pasaman. Dia mengeluhkan perlengkapan kamera yang tidak memadai  untuk   pengambilan foto dokumentasi.  Hal yang sama juga muncul  dari Mentawai   mengeluhkan peralatan juga mengeluhkan soal SDM. Yang diharap, ada staf humas khusus. Karena di tubuh Bawaslu  tidak ada divisi khusus untuk Humas.

Sesi Diskusi
Sesi diskusi

Soal  minimnya fasilitas  di berbagai  Bawaslu Sumbar itu disadari Khadafi. Dia mengucapkan terima kasih atas keikhlasan personil Bawaslu memakai alat  pribadi seperti handphone,kamera dan laptop untuk kepentingan Bawaslu  Soal kamera software dan lainnya kini sedang diikhtiarkan untuk ke pusat untuk Bawaslu.

Harapanya,  rakor ini dapat dicerna dengan baik , dapat menulis  dan mempropagandakan  kerja dan kegiatan Bawaslu hingga secara tak langsung memberi edukasi kepada masyarakat. Jika selama ini Bawaslu Kabupaten/Kota cenderung membuat headline   pers rilis  tentang ketua Bawaslu Kota, ke depan   secara dominan tulislah  yang lebih tinggi, misalnya ketua Bawaslu Sumbar.

Acara dibuka  Ketua Bawaslu Sumbar diwakili  Kadiv  Penanganan  Pelanggaran, Data dan Informasi,Elly Yanti SH. Menurutnya , peliputan, publikasi dan dokumentasi  merupakan kegiatan terpenting  bagi  Bawaslu dalam tahapan Pemilu 2024. jika tak ada  liputan/ dokumentasi  tentu  kerja dan tupoksi kita seakan akan tidak berjalan.

“Karena ketika kegiatan tupoksi kita tidak diliput, dipublikasikan dan didokumentasikan, ini seolah pekerjaan kita, tupoksi kita tidak bisa dilihat, dinilai, dan diukur oleh publik. Padahal tugas kita ini selaku pengawas Pemilu adalah bagaimana menciptakan keadilan yang bisa dirasakan semua orang,” ujarnya.

Liputan itu hendaknya dinarasikan   secara  jurnalis sesuai dengan dokumentasi yang ditampilkan. Itu akan menjadi  bukti di kemudian hari. Elly lantas memberi contoh  soal pengusiran mobil dinas BA -1 Sumbar , banyak media yang memberitakan keliru. Yang benar itu,  pengusiran dilakukan lantaran ada ASN didalamnya.

Bawaslu paparnya juga   harus memahami cara berkomunikasi yang baik  dengan media, peliputan juga  harus memiliki  nilai. Jadi banyak yang harus kita benahi lagi, ujarnya menambahkan. Walau telah ada kerja sama dengan Jaringan Pimpred Sumbar( JPS) untuk membaca dulu  pers release Bawaslu sebelum disebar, Bawaslu  harus mampu membuat  siaran pers yang berkualitas.

Dalam memacu kualitas   dalam penulisan berita, narasi foto dan teknik pengambilan gambar  kemudian dijawab Kepala Sekretariat Bawaslu Sumbar, Karnalis Kamarudin. Dia   berjanji para peserta rakor yang hadir kini akan diikutkan dalam pelatihan  selama 2 hari pada Juni mendatang.

Sebelumnya ketua panitia Roza Molina, STTP, M.Si, Kabag Hukum, Humas, Datin Bawaslu Sumbar   menyebut rakor terselenggara atas kerjasama Bawaslu Sumbar dan Bawaslu Kota Padang Panjang. Selain  Bawaslu ikut diundang mahasiswa Fisip  Unand serta unsur media berjumlah sekitar 60 orang.(Yetti Harni)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menarik dibaca