Seekor Harimau Betina Masuk Perangkap di Kayu Pasak

oleh

“Meski saat ini akses masih terbatas, bukan tidak mungkin PRHSD kita kembangkan menjadi wisata minat khusus. Pemprov Sumbar mendukung secara penuh,” lanjutnya antusias.

Secara teknis, menurut Manager Operasional PRHSD Arsari, drh. Patrick Flagellata, Pusat konservasi yang telah beridiri sejak 2017 ini hingga kini telah menyelamatkan setidaknya 14 ekor Harimau Sumatera. 6 diantaranya telah berhasil dilepas liarkan kembali ke alam. Sementara saat ini terdapat 5 ekor Harimau yang tengah di rehabilitasi.

“Pada intinya yang kita lakukan di PRHSD adalah Rescue, Rehabilitation dan Release. setiap upaya penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasan kembali yang dilakukan juga berkoordinasi dengan BKSDA,” jelasnya.

Tak hanya itu, PRHSD juga melakukan rehabilitasi dan observasi bio diversitas lainnya, seperti beruang, rusa, hingga elang dan berbagai satwa lainnya.

Dari segi fasilitas pun PRHSD Arsari sudah cukup baik. Dimana sudah tersedia klinik hewan dan kandang perawatan tindakan medis, kandang isolasi, serta kandang enklosur untuk persiapan pelepasan kembali satwa yang diobservasi dan direhabilitasi.

Turut hadir mendampingi Wagub pada peninjauan ini, Kepala Dinas Perhutanan Prov. Sumbar Yozawardi, Kepala BKSDA Ardi Andono, dan R&D manager PT. TKA Huzri Yedi. (MC Prov Sumbar)

Menarik dibaca