Spirit Sumbar – Saat ini Pemerintah Kabupaten Agam, melakukan survei investigasi desain (SID) di lahan sekitar 59 hektar milik Kelompok Tani (Keltan) Bina Usaha Jorong Siguhung di Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung.
“Sebelum cetak sawah baru kita melakukan SID, kita menurunkan tim terkait sebanyak tiga kali untuk turun melakukan survei kelokasi lahan tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (Dispertahornak) Kabupaten Agam Afdhal yang didampingi Kabid Penyediaan Lahan dan Alsintan I Gede Nyoman di Lubuk Basung belum lami ini pada wartawan.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pencetakan sawah baru ini akan mulai dilaksanakan pada Maret hingga April 2016 dan ini bertujuan untuk menambah luas baku lahan dan meningkatkan capaian target produksi padi di daerah itu pada 2016. “Cetak lahan persawahan ini dilaksanakan secara swakelola yang pelaksananya dilakukan bekerjasama dengan TNI,” ujarnya.
Disamping itu Afdhal menambahkan untuk status lahan merupakan milik kelompok tani dan ini dibuktikan status lahan telah selesai karena lahan diolah ini tidak termasuk dalam kawasan hutan. Lahan ini merupakan lahan baru tetapi dimiliki oleh kolompok tani dan mereka berkeinginan untuk mengembangkan lahan pertanian. “Dana cetak sawah ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2016,” katanya.
Selain itu, lahan yang dikelola jika telah selesai dibuka untuk persawahan juga disediakan benih dan pupuk dari pemerintah. Disamping untuk membuka lahan mengunakan alat berat dan untuk perkembangan cetak sawah ini nanti akan dilaporkan kepusat setiap hari.
Jika areal persawahan telah jadi, penanaman dan penebaran benih melibatkan kelompok tani dan hasilnya untuk lima musim tanam diperkirakan baru mencapai 2 sampai 3 ton perhektar dan jika telah 2 tahun hasil bisa mencapai 5 ton perhektar. “Kita menginginkan target produksi padi Kabupaten Agam dapat meningkat setiap tahunnya,” harapnya.
Sementara itu, target luas panen padi di daerah ini pada tahun 2015 sebanyak 59.060 hektare yang tersebar di 16 kecamatan se Kabupaten Agam. “Dari 59.060 hektare luas panen ini, target produksi sekitar 342.997 ton gabah kering giling,” katanya.
Setiap tahun gabah kering giling di Kabupaten Agam mengalami peningkatan. Pada 2011 produksi gabah kering giling sebanyak 298.223 ton dengan luas panen 55.677 hektare, pada 2012 sebanyak 310.020 ton dengan luas panen sebanyak 56.989 hektare.
Sedangkan pada 2013 sebanyak 321.445 ton dengan luas panen sebanyak 57.893 hektare dan pada 2014 sebanyak 331.904 ton dengan luas panen sebanyak 58.473 hektare. “Peningkatan ini terjadi sebesar 0,8 persen sampai 3,55 persen setiap tahunnya. Ini berkat dilakukan sekolah lapang pengelola tanaman terpadu (SLPTT), peningkatan indeks pertanahan dan lainnya,” terangnya.
Joni (40) seorang warga Lubuk Basung mengatakan, memang sudah saatnya memerintah memperhatikan masyarakat tentang pengarapan sawah baru untuk kesejahteran masyarakat Agam saat ini. Karena sudah banyak sawah yang telah dijadikan perumahan dan lahan perkebunan sawit oleh masyarakat. “Apalahi saat ini kehidupan ekonomi masyarakat susah akibat pengaruh perdagangan bebas dan pengaruh ekonomi asing,” terangnya.
IRMAN NAIM