Sebagian Besar Koperasi di Padang Panjang bergeser ke Pola Syariah

oleh

Padang Panjang, Spiritsumbar – Dari 47 koperasi aktif di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sekitar 35 buah di antaranya sudah bergeser atau dalam proses bergeser dari sistem konvensional ke syariah. Sementara terkait RAT-2023, tercatat sudah 29 koperasi yang melaksanakan hingga April 2024 ini.

Perkembangan yang cukup menarik itu terungkap dari keterangan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) dan UMKM Kota Padang Panjang, Jevie Carter melalui Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM, Rini Lisdayani, Selasa (16 Apr’24) lalu.

Banyak koperasi di Padang Panjang bergeser atau dalam proses bergeser dari koperasi konvensional ke syariah itu terjadi secara berangsur sejak 2019 kemari. Hal itu terjadi sejalan dorongan salah satu program unggulan Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang era Walikota Fadly Amran (Oktober 2018 – Oktober 2023).

Sebagai informasi, Pemko Padang Panjang di era Walikota Fadly Amran dengan Wakil Walikota Asrul mengangkat 29 program unggulan (Progul) fisik dan non fisik. Di bagian Progul non fisik antara lain;

  1. Smart City, outputnya lebih 100 inovasi, salah satu Command Centre
  2. Telepon PSC-119, layanan medis darurat untuk pasien di lapangan
  3. Beasiswa pendidikan (kuliah) di dalam dan luar negeri.
  4. Smart warung, program bantuan usaha warung milik warga miskin/kurang mampu
  5. Koperasi syariah, upaya membangun/memajukan ekonomi umat sesuai tuntunan Islam

Berkenaan dengan Progul Koperasi Syariah, pertimbangan Pemko Padang Panjang  bukan saja karena sistemnya yang sejalan dengan tuntunan ajaran Islam. Tapi juga karena koperasi yang dikelola dengan pola syariah itu dipandang lebih berkeadilan dan lebih menguntungkan.

Menarik dibaca