“Kini petani sudah resah dan menjerit, sebab saat -saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri biasanya kebutuhan hidup akan tinggi kenapa harga TBS kok turun drastis, ada apa? ” tanya Putra.
Berdasarkan data, saat in harga sawit di tingkat pengempul hanya berkisar Rp 800-Rp 900 per kilogran di daerah Pasaman Barat bagian utara. Sedangkan harga sawit di bagian selatan berkisar Rp900 – 1000 per kilogram.
Ketua DPRD Pasaman Barat, Parizal Hafni saat dikonfirmasi terkejut dan menyesalkan akan terjadi penurunan harga TBS di tingkat petani. Ia dalam waktu dekat mengatakan akan melakukan rapat khusus tentang turunnya harga yang meresahkan ini.
Sebab dikatakannya penurunan ini belum diketahuinya pasti apa penyebabnya. Permasalahan ini akan dipertanyakan ke pihak terkait. “Akibat turunnya harga TBS sawit ini, pihak pabrik kelapa sawit dan instansi terkait lainnya akan kita panggil. Karena persoalan ini sudah meresahkan masyarakat kita,” tegasnya.
Sementara Bupati Pasbar,H.Yulianto saat dikonfirmasi di ruangan Kerjanya Rabu (18/03/2020) terkait anjloknya TBS ini juga merasa heran, apa lagi mendengar turunnya harga TBS di tingkat petani sampai ada yang di bawah Rp. 1000,-.