Sanggar Hadir Untuk Mempertahankan Budaya Minangkabau

oleh

Inilah yang membuat negara indonesia unik dan menarik  bila dibanding dengan negara barat. “Tarian orang barat sangat berbeda dengan Indonesia. Cara berpakaian merekapun (barat) menjadi ciri khas tersendiri. Kreativitas seni juga bercampur dalam keanekaragaman. Namun tidak semua budaya luar dapat diajadikan contoh teladan pada implmentasi kehidupan” jelasnya di Painan, Selasa, (15/3/2016)

Untuk mempertahankan eksistensi budaya itu, di Pesisir Selatan telah berkembang sanggar-sanggar sebagai bentuk usaha agar kebudayaan tidak punah seiring waktu berjalan.  Sanggar nan jombang yang berdiri pada tahun 2001 itu, telah memasuki usia  15 tahun, Pengikutnya terdiri dari kalangan pelajar. Mulai dari tingkat TK, SD SLTP sampai pada tingkat SMA sebanyak 60 orang. Beberapa bentuk kreativitas budaya yang dibina Varinelyanti saat ini yaitu talempong pacik, talempong kreasi, tari, dan randai.

“Kegiatan disanggar kami selalu aktif 1 kali seminggu, saya selalu berkeinginan agar  terus bisa membina generasi muda dalam mengembangkan budaya tradisi minangkabau,” ujarnya.

Keterampilan tersebut selalu tampil pada event tahunan seperti festival langkisau di pantai carocok painan. sehingga menjadi ajang promosi pada dinas pariwisata dan kebudayaan pada wistawan asing untuk memperkenalkan jenis-jenis budaya yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Pesisir Selatan dari dulu hingga sekarang.

Menarik dibaca