Pantaslah alam marah pada manusia
karena manusia sewenang-wenang tak ramah dengan alam
Bencana alam yang terjadi,bukan sekedar musibah
dan fenomena alam,namun suatu peringatan
dan diingatkan olehNya,
Manusia harus sadar, introspeksi, apa yang saya buat
dan saya lakukan dengan alam, otoriter ,terlalu rakus berbuat semena-mena kepada alam,
yang tak diridhoi olehNya
Bukan alam tak lagi ramah kepada manusia,
tetapi,manusialah yang tak ramah kepada alam
Sedangkan air dan tumbuhan alam
Juga marah kepada manusia :
habitat saya selalu terusik bahkan dirusak
hutan tempatku berteduh dan hidup porak poranda
oleh berbagai muatan kepentingan.manusia.
Kemarahan alam terhadap manusia
menimbulkan bencana yang tak terduga
tanah longsor,banjir bandang. Tentu kemarahan
alam semakin memuncak :
“manusia yang asalnya dari tanah dikembalikan ketanah”.(riyon 2016)
Bulan Februari 2016 yang masuk dalam kalender musim penghujan oleh BMKG. Intensitas curah hujan cukup tinggi dengan durasi bahkan seharian sampai malam hari. Sehingga hal-hal tak dinginkan terjadilah diluar batas kemampuan manusia.
Diantaranya musibah yang berkesinambungan, bagai mendapatkan durian runtuh, banjir bandang, tanah longsor, korban pun berjatuhan, para nelayan ciut nyalinya tak bisa melaut ombak mengganas, komplit sudah terkemas dalam penderitaan musibah bencana alam.