“Alhamdulillah, berkurban tahun ini masih mendapat dukungan dari masyarakat mulai relawan hingga masyarakat penerima yang dilakukan dengan tertib sesuai protokol kesehatan. Tidak menimbulkan kerumunan, tapi tetap efektif berjalan baik proses kurban, pengemasan hingga distribusinya,” kata Nevi.
Di sela-sela prosesi pemotongan kurban, nevi sempat menyampaikan bahwa yang Allah harap bukanlah daging dan darah qurban tersebut karena Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu. Yang Allah harapkan dari qurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang sholih.
“Allah katakan (yang artinya), “ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapai ridho-Nya”. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi ketika seseorang berqurban demi keikhlasan, bukan riya’ atau berbangga dengan harta yang dimiliki, dan bukan pula menjalankannya karena sudah jadi rutinitas tahunan”, tutur Nevi.
Anggota DPR yang duduk di Komisi VI ini menyampaikan, Kurban, salah satu wujud kesempurnaan agama Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin, penebar rahmat universal. Kurban, juga merupakan salah satu furqan, pembeda, penegas keunikan dan keunggulan Islam, karenanya, kurban selain ibadah juga berperan sebagai syiar Islam. Karenanya, kurban layak menjadi instrumen pembangun peradaban.