Ruang labor dan Pustaka SMAN 3 Lengayang Beralih Fungsi

oleh




Spirit Sumbar – Kebutuhan Sarana dan prasarana sebagai pendukung proses pembelajaran sangat di perlukan bagi setiap sekolah. Karena, sarana bagian dari aspek pendukung dalam target pencapaian proses pembelajaran yang nyaman berkualitas.

Jika sebaliknya sarana yang belum memadai dalam artian masih terbatas, maka hal ini menjadi salah satu penghambat majunya pendidikan di suatu sekolah.

Demikian halnya yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, masih terbatas sarana dan parasarana. Yakni, kekurangan 3 ruang kelas baru (RKB) dan masih minimnya perangkat komputer.

SMAN 3 Lengayang, terletak di Koto Baru Kec. Lengayang, yang berdiri pada areal kurang lebih 1 hektar, hingga kini masih kekurangan sarana dan prasarana. Terutama ruang kelas untuk rombongan belajar Siswa.

Saat ini, sekolah yang berdiri tahun 2006 tersebut, memiliki jumlah rombel tidak sembanding dengan ruang kelas yang ada. Dengan total jumlah siswa 485 orang dengan rombongan belajar(rombel) 17 hanya memiliki 14 lokal. Dampaknya, terpaksa pihak sekolah mengahlifungsikan beberapa ruangan guna menutupi kekurangan ruang kelas.

“Jika hal ini tidak ditempuh pihak sekolah tidak ada cara lain selain Proses belajar mengajar (PBM) berjalan 2 siff. Namun tidak demikian demi mengingat efisiensi dan efektif proses PBM berlangsung, terpaksa gedung Labor dan Pustaka dialihfungsikan sebagai ruang belajar,” ujar Kepala SMAN 3 Lengayang, Saswin,S.Pd, pada Spirit Sumbar.

Menarik dibaca