Right Issue Dorong Harga Saham Alami Kenaikan

oleh

Right issue merupakan aksi korporasi yang dilakukan emiten untuk menambah jumlah saham beredar dengan cara menerbitkan saham baru. Tujuannya agar emiten bisa mendapatkan modal tambahan dari para investor.

Nantinya investor boleh menebus maupun tidak menebus saham tersebut. Namun jika tidak, maka konsekuensinya kepemilikan saham akan terdilusi atau berkurang mengingat jumlah sahamnya sudah bertambah.

Saat emiten melakukan rights issue, bakal ada istilah harga teoritis yang kerap membuat investor dan trader khawatir harga saham berpotensi turun.

Sentimen right issue biasanya mendorong harga saham mengalami kenaikan. Pengaruhnya tergantung pada harga teorities setelah right issue. Harga teoritis adalah pembentukan harga saham baru setelah melakukan rights issue.

Harga teoritis muncul karena harga saham mengalami penyesuaian posisi setelah penerbitan sejumlah saham baru. Dengan harga pelaksanaan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Harga teoritis menggambarkan kalau penurunan harga terjadi bukan karena aksi jual. Tapi akibat penyesuaian dari penambahan saham baru yang muncul dengan harga pelaksanaan di bawah harga pasar.

Biasanya, harga teoritis akan turun jauh di bawah harga pasar jika emiten melakukan rights issue dalam jumlah besar dan harga pelaksanaan sangat jauh di bawah harga pasar.

Pemegang saham eksisting sebenarnya tidak perlu khawatir terkait potensi harga teoritis yang lebih rendah dari pasar. Jika pemegang saham eksisting mengeksekusi seluruh haknya, berarti rata-rata harga saham yang dimilikinya juga akan menyesuaikan dengan tambahan saham baru yang dimiliki di harga pelaksanaan tersebut.

Harga teoritis sebenarnya baru ditetapkan pada saat dimulainya perdagangan pertama di pasar reguler setelah adanya penerbitan saham baru menggunakan harga closing cum date.

Untuk mengantisipasi fluktuasi harga saham pasca right issue, buat prediksi harga teoritis dengan memperkirakan harga penutupan mulai dari h-3 sampai h-1 cum date. Jika proyeksi harga teoritis sudah didapat, bandingan dengan harga pasar proyeksi kita untuk mengetahui persentase potensi penurunan harga saham akibat penyesuaian harga. (Dari berbagai sumber)

<<< Sebelumnya

Mengenal Right Issue dan Konsekuensinya Bagi Investor

 

Menarik dibaca