Program optimalisasi upaya mencegah/mengatasi kasus stunting masuk, karena kasus gangguan pertumbuhan pada anak itu juga ada di Padang Panjang yakni 16,1 % per-Agustus 2021, turun dari 19,7 % pada 2018. Meski angka kasusnya di bawah Sumbar, yakni 27,67 %, tapi itu mesti jadi perhatian lebih maksimal, karena terkait kemanusiaan.
Perubahan signifikan lain dari revisi RPJM 2018-2023 Kota Padang Panjang adalah 7 dari 8 program strategis/unggulan (fisik) yang biayanya relatif besar diupayakan sumber dananya dari APBN-RI, sebelumnya dari APBD sendiri. Pertimbangan, tidak terdukung oleh dana APBD Kota Padang Panjang pada 2022-2023 datang.
Rincian ke-7 program (fisik) yang pada 2022-2023 diupayakan sumber dana rencana pembangunannya dari APBN itu, terdiri;
1.Gedung parkir (bertingkat) di dekat Pasar Pusat
2.Revitalisasi Rest Area di Silaing Bawah
3.Gedung Glass House bertingkat di dekat Rest Area
4.Gedung LKC bertingkat (labor, pustaka digital & museum diorama) dekat Rest Area
5.Pelebaran Jalan St.Syahrir jadi dua jalur
6.Lanjutan pembangunan Islamic Centre di Koto Katik
7.Lanjutan pembangunan jalan lingkar selatan