Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan pakan sering kali menjadi salah satu permasalahan bagi peternak. Hal ini dikarenakan harganya mahal, bahkan menyita biaya terbanyak dalam budidaya ayam petelur.
Untuk itu, Ridwan berharap nantinya banyak kelompok tani yang bisa mengolah pakan sendiri.
Sementara itu, Walinagari Koto Malintang, Hendra Yato mengatakan telah menyiapkan dana untuk program peningkatan dan pemberdayaan kelompok tani. Sehingga bisa dilaksanakan pembinaan dan penyuluhan.
“Namun jumlahnya dananya masih sangat terbatas. Ini masih menjadi permasalahan utama,” papar Hendra.
Untuk itu diharapkan pemerintah bisa membantu dan membimbing kelompok tani tersebut agar bisa memiliki peningkatan. Selain juga mereka memerlukan bantuan sarana prasarana dan alat pendukung lainnya.
Hendra mengatakan kelompok tani mandayo farm berjumlah 10 orang anggota yang semuanya perempuan.
Saat ini kelompok tani tersebut baru memiliki 100 ekor ayam Elba dan 200 ekor ayam kube. Harga jual telur ayam untuk jenis fertile tiga ribu rupiah dan untuk konsumsi dua ribu lima ratus rupiah.
“Tentu ini akan menjadi peluang yang menjanjikan bila dikelola dengan baik,” katanya. (Salih)