“Saya memang pernah mendapat kesempatan sebagai Wakil Walikota Solok. Namun sangat disayangkan jabatan itu tak memberikan keleluasaan kapada saya untuk membangun kampung halaman. Sehebat apapun ide yang saya kemukakan, itu baru terlaksana kalau direstui kepala daerah,” ujar Reinier di Solok, Rabu (30/9).
Lebih jau dikatakannya, ide dan gagasan yang ingin dituangkannya demi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, tidak leluasa bisa terwujud dan dilaksanakan, karena bagaimanapun, semua keputusan menjadi hak pimpinan tertinggi daerah yaitu Wali Kota. Sehingga program-program serta gagasan kita tidak bisa berjalan tanpa persetujuan beliau.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan saya untuk maju menjadi calon Wali Kota Solok dengan menggandeng Andri Maran yang notabenenya juga seorang pengusaha muda sebagai Wakil saya pada Pilkada tahun ini.
Disamping itu, Andri Maran memliki kesamaan persepsi, misi, serta cita-cita, untuk menbawa perubahan pada Kota Solok kearah yang lebih baik. Membangun sendi-sendi perekonomian masyarakat dengan tetap menjaga dan melestarikan kultur dan nilai-nilai kebudayaan. Sehingga kelak terwujud masyarakat yang mandiri (sejahtera kehidupan dan perekonominnya) serta berbudaya, dalam bingkai Solok Masa Depan.
