“Dan saya selalu tertarik dengan perjuangan Rohana kudus. Sedikit ingin saya sampaikan bahwa Beliau adalah pejuang wanita yang mendapat gelar pahlawan nasional dari dunia jurnalistik dan kepeduliannya terhadap kaum perempuan”, tutur Legislator Sumbar ini.
Politisi PKS ini mengingatkan kembali, akan adanya surat kabar Soenting Melajoe pertama 10 Juli 1912 yang diperuntukan bagi perempuan di seluruh tanah Melayu bahkan sampai menjangkau Malaka dan Singapura. Dalam salah satu artikel berjudul “Perhiasan Pakaian”, Rohana membahas keterampilan perempuan dalam menjahit dan merangkai manik-manik atau hiasan untuk pakaian yang bisa dijual. Rohana mengajak para perempuan untuk berbisnis dengan modal keterampilan menghias baju.
“Salah satu pelajaran yang kita ambil dari perjuangan pahlawan kita di masa lampau adalah, betapa mereka meskipun seorang perempuan, tapi mampu mandiri secara ekonomi, Kuat cara berpikirnya dan kemampuan yang luar biasa dalam menyebarkan ide dan gagasannya. Di Jaman sekarang, para pemuda putri Indonesia, mesti mampu berupaya berjuang untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan pada tatanan masyarakat kita sesuai dengan porsinya masing-masing.”, Urai Nevi.
Saat ini, lanjut Nevi, Negeri tercinta ini masih dilanda pandemik yang terus berkembang dan belum tahu sampai kapan selesainya. Banyak aktivitas produktif kita di berbagai sektor jadi terhambat bahkan terhenti. Namun bukan berarti kita berdiam dan menunggu situasi normal kembali. Kita harus bersatu dan bersama-sama dalam menghadapi pandemik ini. Sangat banyak hal yang bisa dilakukan oleh pelajar puteri dalam berbagi manfaat dengan yang lain. Setidaknya ada 2 hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk adaptasi gerakan pelajar puteri. Yang pertama menumbuhkan jiwa wirausaha, dan yang kedua, menjalankan peran sebagai Agent of control.