Menurutnya, target razia ini adalah para Aparat Sipil Negara (ASN) dan siswa yang keluyuran pada jam kerja atau jam belajar. Semua ini dilakukan, ujarnya untuk menegakkan disiplin sesuai dengan yang diharapkan bupati. “Razia akan dilakukan pada setiap kecamatan. Dalam setiap razia, kita turunkan minimal 2 regu (24 orang.red). Setiap yang terjaring langsung dibawa ke Painan dan diproses sesuai aturan yang berlaku. Sementara, siswa yang terjaring, harus dijemput oleh orang tuanya,” ujarnya.
Dia berharap razia ini akan lebih meningkat disiplin baik ASN maupun para siswa. Begitu dengan kepala sekolah harus lebih berperan untuk menegakkan disiplin. “Terutama, tidak membiarkan siswa berkeliaran selama proses belajar mengajar,” ujarnya.
Ditanya tentang selalu terjaringnya siswa dalam setiap razia, Mirza menilai lemahnya pengawasan dari orang tua. Termasuk, masih belum maksimalnya penerapan disiplin sekolah. “Yang lebih penting masih kurangnya kepedulian orang tua untuk membangun komunikasi dengan sekolah. Oleh sebab itu, kita selalu memanggil orang tua siswa yang terjaring,” ujarnya.
Selanjutnya:
Razia Demi Mewujudkan Pendidikan Berkualitas
PALIMO