Rapor Pendidikan untuk Apa

oleh

Data dari rapor pendidikan lebih akurat karena sumber data yang diambil berasal dari data Asesmen Nasional, Dapodik (Data Pokok Pendidikan), data BPS (Badan Pusat Statistik), data Akreditasi Sekolah, data aplikasi guru dan tenaga kependidikan, data ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah), Tracer Study (studi penelusuran) SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

Semua data itu berfungsi sebagai alat ukur yang komprehensif, sajian data dengan kondisi pendidikan Indonesia terkini, dan alat bantu perencanaan berbasis data. Semua itu dibuat agar perencanaan dan penganggaran yang dibuat bisa lebih tepat sasaran serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

Indikator dalam rapor pendidikan telah diadopsi sebagai indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang pendidikan bagi pemerintah daerah yang juga tertuang dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2021.

Di dalam rapor pendidikan terdapat Kemampuan Literasi, Kemampuan Numerasi. Iklim Keamanan Sekolah, Iklim Inklusivitas, Iklim Kebhinnekaan, Angka Partisipasi Sekolah, Tingkat Kepuasan Dunia Kerja terhadap lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), Tingkat Penyerapan Lulusan SMK, Tingkat pertumbuhan pendidik PAUD S.1 dan D IV, dan proporsi jumlah satuan PAUD terakreditasi minimal B.

Penyesuaian Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan tahun 2024 juga dilakukan, pertama, memuat Survei Hasil Lingkungan Belajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan tiga indikator yakni penerapan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini, pembelajaran yang membangun kemampuan pondasi, dan kemitraan dengan orang tua/wali.

Menarik dibaca