Suatu hal yang menggembirakan, puluhan para balita tersebut menikmati sajian PMT dengan lahap. Hal ini bisa dimaklumi, lantaran sebelumnya, para peracik PMT ini, juga telah mendapat pelatihan. Baik dari Program Dagozi Camat Lubuk Begalung, Andi Amir maupun melalui pelatihan kuliner dari Balai Latihan Kerja (BLK) Padang Panjang.
PMT modifikasi Cica Susanti (Dagozi), Zetri Murni dan Faridayenti (BLK Padang Panjang) serta Ermasniarti (praktisi kuliner) berhasil menggugah selera para balita. Mereka juga mendapat dukungan pengolahan PMT dari tim kreatif lainnya. Yakni, Putri Surati, Suwarni, dan Olvi Runtuwarrow. Juga, ada Herwaty Taher, Reni Andrianti dan Lilis Jasmanidar untuk menyiapkan segala keperluan. Terakhir, juga ikut bergabung Yurmawati untuk memperkuat barisan pangan. Baik untuk pencegahan Stunting maupun olahan pangan untuk program Jumat Berkah Berbagi (JBB).
Tak dipungkiri, aksi Aipda Dian untuk mencegah stunting sudah berlangsung sejak 2 tahun silam. Yakni, yang diawali dengan program Gerakan Anak Sehat (GAS) Aipda Dan WR Peduli Stunting. Program terus berlanjut sampai Juni 2024 ini, dengan nama Banuaran Sehat Dapur Go Gizi (BAS Dagozi).
