“Intinya prinsip-prinsip menangani korban, bagaimana cidera yang dialami korban tidak bertambah parah untuk di lakukan penanganan lebih lanjut” tuturnya.
Dia menyebut, efektifnya materi yang disampaikan instruktur kepada peserta ini di bagi beberapa kelompok, agar semua peserta bisa mencoba dan melakukan saat di lapangan.
Sementara untuk praktek di lapangan, peserta melihat pusaran arus, akses masuk dalam air. Juga upaya mendekati korban, menggunakan peralatan untuk menyelematkan korban yang akan di evaluasi menuju ambulance.
“Pelatihan teknis potensi SAR ini, bagaimana peserta bisa melakukan pertolongan pertama dalam menyelematkan jiwa manusia” kata Zulfahmi.
Jadi, semakin banyak masyarakat yang mampu melakukan pertolongan ketika terjadi musibah, tentu semakin banyak jiwa manusia terselamatkan, ujarnya lagi.
Pelatihan teknis potensi SAR yang di ikuti 50 peserta ini, kita berharap ketika ada kejadian, penanganan korban bisa lebih cepat serta memberikan pertolongan pertama” ujarnya. (Sabarial)