Kasus tempoe doeloe seperti pandemi flu spanyol kematian luar biasa terjadi, Indonesia dari kajiannya, kata Andani tidak maksimal sehingga angka kematian waktu itu tinggi.
“Nah pelajaran dari flu spanyol itu harus diperhatikan menangani covid-19 hari ini. Penanganan pandemi optimal jangan sampai kurva tinggi lancip. tapi kurva tinggi tapi puncaknya harus landai,”ujar Andani.
Terus kata Andani pada diskusi webianar yang diikuti juga oleh Fasli Djalal, fase puncak pandemi di Eropah kematian 1000-2000 perhari, AS 2000-2500 perhari.
“Indonesia kurvanya terus
bergerak naik, tapi kondisi itu Indonesia harus kendaikan sehingga puncak pandemi landai,”ujar Andani.
Sumbar pasien positif covid 90-95 persen adalah orang tanpa gejala.
“Penanganan isolasinya 21 hari paling lama, orang tanpa gejala sembuh, bahkan ada lebih cepat sembuhnya yakni 7-14 dengan dua kali konversi swab negatif,”ujar Andani.
Bulan Agustus terlihat eskalasi covid-19 Sumbar meningkat, positifity rate juga meningkat dari 3-4 persen ada perubahan jumlah swab diperiksa rata-rata per hari bisa 2000.
Mengapa masyarakat punya peran penting kata Andani patuh dan jadikan kebiasaan prilaku protokol kesehatan.
“PSBB bisa jadi bagian memasifkan prilaku pakai masker dan lainnya. Tapi habis PSBB masyarakat lupa, bahkan ada abai.
Untuk mengendalikan covid-19 dengan kondisi masyarakat tak efektif tracing dan testing dan isolasi,”ujarnya.