”Saat pandemik Covid-19 ternyata Sumbar punya satu kebanggaan yakni semangat bersama melawan corona yang sangat kuat,” ujarnya.
Dan itu terbukti tiga pekan Coronavirus merangsek Sumbar dan bagaimana jeritan rumah sakit kekuaran Alat Pelindung Diri lalu bagaimana masyarakat terdampak aksi pencegahan Covid-19, tanpa memandang latar belakang orang Sumbar dari semua elemen turun dengan model dan cara kepedulian masing-masing.
“Terus terang samangat bersama dan solidaritas luar hiasa baik perantau maupun warga di Sumbar ini membantu dan peduli, membuat kita yakin bisa menghadapi perang lawan coronavirus ini,” ujar Sari.
Belum lagi kompaknya para medis dan kemampuan yang tidak diragukan dari Labor Kesehataan Fakultas Kedokteran Unand dipimpin dr Andani yang secara independen mengidentifikasi swap suspect covid-19 tanpa perlu menunggu hasil labor Kemenkes RI.
“Izin Menkes RI menetapkan labor di Fakultas Kedokteran Unand bisa uji Covid-19 sangat mengefektifkan penanganan pasien Covid-19 di Sumbar,”ujar Sari Lenggogeni.
Sari mengakui di awal wabah mulai terdeteksi di Sumbar, waktu itu masih nol pasien positif, pihak pemerintah daerah agak gagap melakukan tindakan preventif dan regulasi terkait pengendalian, pencegahan dan penanganan Covid-19.