SPIRITSUMBAR.com, Pasaman Barat – Pelaksanaan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Ranah Batahan , Pasaman Barat, Sumatra Barat menuai kritik.
Pantauan awak media, Jumat 4 November 2021 di lokasi kegiatan tidak terlihat apa jenis paket pekerjaan yang dilaksanakan pekerja di lapangan. Dari pengamatan di SMA 2 Ranah Batahan, setidaknya ada tiga item pelaksanaan pekerjaan.
Seperti paving block, pekerjaan ruang kelas satu ruangan terlihat sudah pemasangan atap. Sedangkan lima ruangan masih tahap pelaksanaan pekerjaan.
Hal lain juga tidak terlihat pekerja kontruksi SMA 2 Ranah Batahan menggunakan alat pelindung diri selama bekerja.
Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TOPAN RI Arwin Lubis menyayangkan sikap rekanan maupun pihak dinas yang tidak mengintruksikan sejumlah aturan terkait pelaksanaan kegiatan proyek milik pemerintah.
Hal janggal lainya di lokasi kegiatan pekerjaan mesti dilengkapi dengan APD wajib bagi keselamatan pekerja di lapangan. Itu sudah ada pada setiap pekerjaan proyek milik pemerintah sudah tersedia anggaranya.
Kedua pekerjaan pembangunan di SMA N 2 Ranah Batahan belum terlihat papan informasi terkait pelaksanaan kegiatan.
Selanjutnya, hasil pantauan kita dilokasi kegiatan penimbunan ruang kelas tampak menggunakan material tanah setempat. “kita menduga ini merupakan trik ataupun modus rekanan guna meraup keuntungan yang lebih besar, ” ujarnya.
“Kita patut menduga janggal karena lokasi pembangunan sangat jauh dari ibukota Provinsi jadi lemahnya pengawasan pemilik kegiatan juga akan mempengaruhi hasil akhir pekerjaan tersebut,” ujar Arwin.
Kita akan minta pihak dinas maupun konsultan pengawas pekerjaan agar lebih maksimal dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan tersebut. Sehingga hasil akhir mutu dan kualitas pembangunan menjadi skala prioritas utama baik rekanan maupun pihak dinas pendidikan provinsi sumbar.
Sementara itu, Penanggung Jawab pelaksanaan kegiatan pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Imran saat dihubungi via telpon selularnya, mengaku risih dengan adanya pengawasan dari eksternal dengan nada kurang bersahabat
“Silahkan bapak temui perpanjangan tangan kami di Pasbar karena tidak semua kegiatan terpantau maksimal oleh kami dari dinas,” ujarnya.
Terkait papan informasi dan penggunaan APD pekerja di lapangan dia akan segera mencek kepada rekanan.
Saat ditanyakan terkait pemanfaatan tanah timbunan yang dimanfaatkan oleh rekanan di lokasi proyek. Imran mempersilahkan menelusuri kepada rekanan pelaksana kegiatan didatangkan atau diambil dilokasi kegiatan.
Pantauan awak media ini, saat melakukan investigasi kelokasi kegiatan belum berhasil menemui kontraktor pelaksana saat dilakukan konfirmasi kepada salah seorang pekerja rekanan atau pelaksana lapangan tidak sedang berada di tempat.
Berdasarkan laman Lelang Secara Elektronik (LPSE) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat nama tender bantuan ruang kelas baru SMAN 2 Ranah Batahan Satker Dinas Pendidikan Instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Video Viral : Marinir dan DKP Sumbar Amankan 3 Kapal Nelayan di Air Bangis
Pemenang CV.Duta Pribumi beralamat di Kota Pariaman dengan nilai terkontrak Rp.1.049.151.612,19 dengan pagu anggaran Rp.1.317.966.000.
Hingga berita di terbitkan , pihak rekanan belum bisa dihubungi guna konfirmasi lebih lanjut.
Salah seorang tenaga pengajar yang enggan disebutkan identitasnya mengaku ada tiga kegiatan yang berlangsung di SMAN 2 Ranah Batahan
Ada Pokir Anggota DPRD Provinsi sumbar Yun Syahiran seperti paving blok dan satu ruang kelas. Sedangkan lima ruang kelas baru itu tender.
Saat ditanyakan dimana papan informasi yang bersangkutan tidak mengetahui. “Saya tenaga pendidik pak, kalau masalah yang demikian saya kurang mengetahui”, tutupnya kepada media ini. (BUYUNG)