PASAMAN BARAT SpiritSumbar.com – Proyek milik Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menuai sorotan pada pelaksanaan proyek di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Sasak Ranah Pesisir di Kabupaten Pasaman Barat.
Berdasarkan informasi pada laman website Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat setidaknya terdapat tiga paket kegiatan yang lokasi pekerjaanya berada di SMK N I Sasak Ranah Pesisir.
Diantaranya Pembangunan, Rehabilitasi dan Fisik Pembangunan Pagar sekolah SMK N I Sasak Ranah Pesisir.
Tinjauan awak media pada tanggal 2 Agustus 2022 pada SMKN I Sasak Ranah Pasisia berhasil tampak sejumlah bangunan yang sudah dipugar dan direhab mengalami kerusakan hanya hitungan bulan setelah di FHO proyek SMK N I Sasak sudah mengalami retak dan rusak.
Dari Informasi yang dihimpun terdapat tiga titik paket pekerjaan di tahun anggaran 2021 di SMKN I Sasak Ranah Pasisia diantaranya Paket Pekerjaan Pembangunan SMK N I Sasak Ranah Pasisia Nomor Kontrak : 420.02/2053/PSMK-DAK/2021, Nilai Kontrak : Rp.3.228.472.225,66 waktu pelaksanaan 120 Hari kalender dengan penyedia jasa CV. Harvi Pratama, tertanggal kontrak 29 Juli 2021.
Paket selanjutnya Rehabilitasi SMKN I Sasak Ranah Pasisia nomor kontrak : 420.02/1921/PSMK-DAK/2021 dengan nilai kontrak Rp.2.910.146.195,00 tertanggal kontrak 22 Juli 2021 oleh penyedia Jasa CV. Melati Kurai perusahaan yang beralamat di Kota Bukittinggi.
Dan paket kegiatan lainya yakni pembangunan Pagar SMKN I Sasak Ranah Pasisia dari alokasi pokok pikiran salah seorang anggota dewan asal pemilihan Dapil Sumbar IV.
Hasil penelusuran media ini terlihat pelaksanaan pekerjaan oleh CV. Harvi Pratama sudah mengalami keretakan pada bagian lantai teras bangunan sehingga terlihat rengkah dan retaknya terlihat dengan jelas, pada item lainya juga ditemukan campuran cor an tiang hingga slop bangunan menggunakan campuran batu nona bukan batu pecah atau yang lebih dikenal split kuat diduga trik dan modus ini direstui oleh Konsultan Pengawas dan Dinas Pendidikan Sumbar melegalkan cara – cara tersebut agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih banyak oleh rekanan penyedia jasa.
Tidak itu saja, pada bagian teras bagian belakang juga tampak plesteran teras tidak sempurna separoh teras tersebut terplaster dengan baik namun separohnya lagi tidak di lakukan plesteran, begitu juga pada kondisi bangunan sanitasi pipa pembuangan septi tank terlihat tidak rapi, pecah dan tidak terpasang sempurna, dan pada titik bangunan lainya juga terdapat aksesoris list plank depan sudah tidak terpasang sempurna nyaris ambruk dan terkesan asal jadi.
Pada pelaksanaan kegiatanya lainya yakni proyek rehabilitasi SMK I Sasak Ranah Pesisir dengan rekanan penyedia jasa CV.Melati Kurai pada proses pelaksanaan kegiatan terlihat trik trik dan modus untuk meraup untung lebih besar yakni dengan menggunakan jenis timbunan pasir gunung pada bagian kolom teras dan kolom di dalam ruangan bukan berasal dari timbunan pilihan jenis sirtu serta sebelum di lakukan pengecoran tidak terlihat adanya tahapan pemadatan hanya saja dilakukan perataan dan langsung dilakukan coran semen, pada pekerjaan plafon hanya hitungan bulan sudah rusak bahkan sudah ada yang roboh, begitu juga pada hasil akhir pengecatan pada titik tertentu mengalami luntur dan pudar, sedangkan pada bagian dinding dan tiang tonggak juga ada yang mengalami retak.
Berdasarkan pantauan media ini dilokasi proyek terlihat 5 titik ruang kelas belajar yang dilakukan pekerjaan fisik bangunan tersebut mulai dari penggantian atap gedung, penggantian rangka kayu atap dengan rangka baja ringan, penggantian jendela, pintu dan teras bangunan.
Sementara itu, Ketua Komite SMKN Sasak Ranah Pasisia Pasrial Sutan Mudo atau akrab di panggil Aciak Pasrial mengaku kecewa dengan hasil akhir pelaksanaan proyek SMK N I Sasak Ranah Pasisia seyogyanya bangunan ini menjadi kebanggaan warga Sasak selain bidang pendidikan juga akan berimbas akan minat siswa bersekolah di SMK N Sasak , begitu juga hanya hitungan bulan kondisi bangunan tahun anggaran 2021 mengalami rusak bahkan ada yang retak.
Kami selaku masyarakat dan komite sekolah meminta Dinas Pendidikan Sumbar agar turun cek ke lapangan jika terdapat kekurangan – kekurangan pekerjaan agar kepada rekanan atau penyedia jasa memperbaiki item – item yang rusak tersebut.
Karena kalau di lihat pekerjaan ini sudah diserahterimakan dari Kontraktor kepada Dinas Pendidikan Sumbar jelas ini menjadi tanda tanya kenapa kondisi bangunan yang hanya hitungan bulan mengalami rusak bisa diterima dan di FHO kan pelaksanaan pekerjaan tersebut, ini patut menjadi tanda tanya besar ada apa dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar terutama PPK atau penanggung jawab kegiatan tersebut.
Anggota DPRD Pasbar Asal Sasak Ranah Pasisia Endra Yama Putra mengaku kecewa dengan hasil akhir proyek pembangunan SMKN I Sasak Ranah Pasisia milyaran uang negara di gelontoran namun mutu dan kualitas bangunan dari proyek tersebut terkesan di abaikan, hanya hitungan bulan sudah mengalami rusak dan retak kenapa pemberi kerja tidak perintahkan agar di lakukan pemeliharaan, jangan – jangan ada kongkalingkong dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Kita meminta kepada Dinas Pendidikam Sumbar segera perintahkan rekanan memperbaiki kerusakan tersebut maksimalkan kekurangan dari pelaksanaan rehab dan bangunan SMK N I Sasak Ranah Pasisia, namun jika dari awal proses pelaksanaan nya di restui asal jadi maka kepada pihak berwajib terutama Kejaksaan dan Inspektorat maupun BPK RI lakukan audit jika ditemukan kelebihan volume atau kekurangan item pekerjaan saya minta agar ini di usut tuntas jangan bangunan yang jadi korban demi untung yang lebih besar.
Sementara itu, DPD Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TOPAN RI Perwakilan Pasbar Arwin Lubis mengatakan, proyek pembangunan dan Rehabilitasi SMK N I Sasak Ranah Pasisia kita menilai ada kongsi kongkalingkong dalam proses pelaksanaan proyek tersebut, dalam hitungan bulan proyek tersebut rusak dan retak bahkan ada yang roboh.
Kita akan kumpulkan bukti hasil akhir pekerjaan di lapangan, akan menyurati pihak Inspektorat Sumbar, Kejaksaan Tinggi Sumbar dan pemilik Proyek Dinas Pendidikan Sumbar terkait kondisi proyek SMK N I Sasak Ranah Pasisia.
Jika terdapat hal – hal yang mencurigai yang dapat merugikan keuangan Negara mari kita kawal bersama – sama, dokumentasikan dan kita laporkan jika menemui hal – hal yang janggal, apalagi dalam pelaksanaan proses pelaksanaannya di minta kepada rekanan agar memperhatikan kualitas dan mutu pekerjaan, jangan lakukan trik – trik curang ataupun mencuri volume dalam pekerjaan tersebut atau pekerjaan nya asal jadi.
“Kita siap melakukan pengawasan, hingga pelaporan kepada instansi terkait jika dalam pelaksanaannya ditemukan hal – hal janggal,” tegas Ketua DPD LSM Topan RI Perwakilan Pasbar Arwin Lubis saat dihubungi media ini.
Pasalnya sesuai informasi yang tayang pada laman LPSE Provinsi Sumateta Barat setidak ada tiga item kegiatan pada SMKN I Sasak Ranah Pasisia, diantaranya Pembangunan SMKN I Sasak Ranah Pasisia DAK Fisik Reguler SMK, Fisik Pembangunan Pagar Sekolah SMK N I Sasak Ranah Pasisia dan Rehabilitasi SMK N I Sasak Ranah Pesisir.
Total keseluruhan anggaran proyek pada SMK N I Sasak Ranah Pesisir mencapai total Rp 7,3 miliar lebih pada tiga item paket pekerjaan.
Ketika hal ini dikonfirmasi ke Kepala Bidang PSMK, Ariawan melalui WhatsApp. Namun sampai berita ini tayang tidak ada tanggapan. (BUYUNG)