Oleh karena itu kualitas proses pembelajaran termasuk juga hasil-hasilnya sangat ditentukan oleh kualitas interaksi dalam proses tersebut. Meskipun dikarenakan kewenangannya peran pendidik akan lebih menonjol bila dilihat dari sudut manajemen pembelajaran.
Tak bisa dipungkiri, pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh pendidik untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. Juga, dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Pembelajaran adalah sebagai upaya membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik (Syaiful Sagala, 61: 2009)
Sebagai pendidik proses pembelajaran yang menyenangkan merupakan suatu dambaan. Karena, menciptakan suasana pembelajaran yang asyik akan membuat peserta menikmati proses belajar mengajar. Dengan suasana pembelajaran yang menarik bisa membuat peserta didik menjadi lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu pembelajaran yang menyenangkan juga membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh pendidik.