“Program OVOO ini dikhususkan untuk menambah pangakalan elpiji di wilayah-wilayah pelosok pedesaan. Bukan di wilayah perkotaan seperti misalnya Padang, yang jumlah pangkalannya sudah banyak. Jika terlalu banyak pangkalan di satu wilayah, maka jatah pasokan per pangkalan menjadi terlalu kecil. Karena meski jumlah pangkalan ditambah, kan kuotanya tetap alias tidak ikut bertambah,” terang Roby.
Berdasarkan catatan Pertamina, Sepanjang Januari hingga Juli 2020 ini, konsumsi Elpiji di Sumbar sudah mencapai angka lebih dari 20,9 juta tabung untuk Elpiji 3Kg dan 6.593 Metrik Ton (MT) untuk Elpiji Non Subsidi. Untuk menghindari tabung elpiji bersubsidi dijual kembali oleh pengecer, Pertamina menetapkan satu kepala keluarga hanya boleh membeli satu tabung elpiji bersubsidi.
Sementara itu, di sisi BBM, Pertamina kembali melanjutkan program cashback. Cashback sebesar 30 persen, dapat dinikmati konsumen yang melakukan pembelian Pertalite, Pertamax Series, dan Dex Series menggunakan aplikasi MyPertamina.
“Kami harapkan, cashback ini dapat membantu masyarakat dalam situasi adaptasi kebiasaan baru (AKB),” pungkas Roby.