Spiritsumbar.com, Padang – Pandemi yang melanda dunia saat ini, telah mengguncang semua lini kehidupan terutama perekonomian. Kondisi tersebut, berdampak bagi para pelaku bisnis dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesi tentunya, Sabtu (8/8/2020).
Berdasarkan data yang di keluarkan Lipi di akun resminya Lipi.go.id, Berbagai dampak pendemi terhadap UMKM diantaranya penurunan penjualan yang dialami UMKM hingga 94,69 persen dimana sebagian besar dialami pengusaha offline hingga 47,44 persen , penurunan omset penjualan sebesar 75 persen serta prediksi usaha yang tutup setelah November 2020 yakni 72,02 persen.
Guna mengantisipasinya Pertamina mengeluarkan Program Kemitraan Pinky Movement yaitu Program pemberian permodalan pinjaman kredit bergulir super lunak berikut pembinaannya kepada para UMKM serta mendorong UMKM menggunakn elpiji non subsidi Bright Gas : permodalan nilai pinjam maksimun Rp 200 juta, masa pengembalian pinjaman maksimal 36 bulan dengan jasa administrasi 3 persen saldo menurun pertahun.
Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti program kemitraan pink, dapat menghubungi melalui telpon Pertamina 135 maupun mengakses situs www.pertamina.com/id/program-kemitraan dan email: pcc@pertamina.com.
Pemilik rumah makan Ikan Bakar 17, Johari, merupakan salah satu pelaku UMKM yang mengikuti Program Kemitraan Pinky Movement. Ia mengungkapkan program ini sangat membantu, terutama dalam situasi pandemi.