Padang Panjang, Spiritsumbar – Mulai tumbuh pada 1981 silam, usaha peternakan sapi perah di Kota Padang Panjang berhasil bertahan hingga sekarang. Data terbaru di Dinas Pangan dan Pertanian setempat produksi sapi perah di kota pegunungan yang sejuk itu 900-san liter perhari.
Keterangan Kepala Dinas Pangan Dan Pertanian Kota Padang Panjang, Ade Nafrita Anas melalui Kabid Nakeswan, Wahidin, Kamis (28/4-2022) lalu, menyebut produksi susu sapi sekitar 900 liter/hari itu diperoleh dari 83 ekor sapi betina dewasa yang laktasi pada waktu tersebut.
Sedang total populasi sapi per-Desember 2021 lalu tercatat 200 ekor, terdiri 145 ekor sapi betina (dewasa, dara dan anak), sisanya sapi jantan (dewasa, remaja dan anak). Populasi sapi 200 ekor itu terpencar pada 9 kelompok usaha di 2 kecamatan Kota Padang Panjang, terbanyak di Kecamatan Padang Panjang Timur.
Di segi pengelolaan produksi, saat ini menurut Wahid, sapaan Wahidin, terdapat 3 unit usaha pengolahan susu sapi perah. Rinciannya, Unit Rumah Susu di Bukit Surungan, tepatnya di tepi jalan raya Padang – Bukittinggi; Unit Koperasi Serambi Milk di Gantiang; dan Unit May Dairy.
Jenis produk hilir dari hasil pengolahan susu sapi perah pada tiga unit usaha pengolahan susu sapi perah kota itu menurut Wahid juga berkembang. Bukan lagi sebatas menghasilkan susu pasteurisasi. Tapi juga terdapat, produk olahan berupa yogurt aneka rasa, cream susu, permen susu dan keju.
Produksi susu sapi perah dengan aneka produk hilirnya itu juga ikut memperkaya sajian minuman pada banyak restoran dan café di Padang Panjang, kota yang belakangan juga semakin popular sebagai kota kuliner tersebut.(jym/yet).–