Oleh. Riyon
Ketangguhan dan kedigdayaan negara yang kita cintai ini, tak habis-habisnya diderai oleh berbagai ragam cobaan ujian dengan kejadian-kejadian yang satu dan lainnya berbeda. Tetapi modus operandinya indikasinya tetap sama merongrong kewibawaan pemerintah, dari kelompok-kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan kita.
Seperti kejadian dibulan Mei 2017 kemarin kejadian di halte Transjakarta Kampung Melayu misi bunuh diri dengan bom panci oleh 2 orang yang masih tergolong muda belum sampai usianya 20 tahun. Akibat perbuatan Ahmad Sukri cs, korbanpun berjatuhan, baik aparat Kepolisian maupun masyarakat yang tak berdosa dan kerugian lainnya.
Diduga pelaku bom bunuh diri ini kaderisasi ISIS. Bahkan buntut dari kejadian bom panci tersebut Selasa (30/5) keterangan Kapenum Polri Kombes (Pol) Martinus Sitompul, terduga teroris ditangkap di Cipayung As dan istrinya. bahkan pihak Polri terus mengembangkan dan mengejar kaitan dari anggota kelompok radikalisme yang terlibat pasca bom bunuh diri tersebut. Walau bagaimana deraian cobaan di negara kita ini, pemerintah tetap tegar siap menghadapinya, terutama aparat kepolisian.
Beban dan cobaan berat tersebut memang terbeban dipundak Polri dalam penanganan memberangus habis terorisme di Indonesia sampai embrio-embrionya harus ditumpas habis. Polri siap menjalankan amanah tugas negara. Bahkan pemerintah dan DPR. RI sedang sibuk menggodok RUU Penanggulangan Terorisme dilibatkan TNI, ini memang sudah betul, Seluruh komponen bangsa sangat mendukung peran aktif TNI dalam membrangus berkembangnya predator redikalisme dan terorisme di Indonesia dengan semboyan “Rawe-rawe rantas, malang-malang putung”!.