Untuk itu, lanjut Patra, materi-materi pelatihan ditata sedemikian rupa. Demi mencapai output yang diharapkan. Yaitu Pengantar Dasar Manajemen Bencana, Kerelawanan, Rencana Evakuasi dan SOP Penyelamatan Diri, Kaji Cepat dan Pelaporan, Manajemen Pos Lapangan, Pemadam Kebakaran, Dapur Umum dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat.
Kemudian, melakukan kunjungan ke kantor SAR Kota Padang untuk mengetahui Potensi dan Peran Basarnas dalam Penanggulangan Bencana.
Patra menambahkan, setelah pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta bisa menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan ke keluarga, lingkungan dan organisasi masing-masing, terutama sekali penyusunan rencana evakuasi dan SOP penyelamatan diri berdasarkan ancaman yang ada.
“Jika setiap masyarakat tahu cara penyelamatan diri, maka kita berharap tak ada korban jiwa, ataupun kalau ada, jumlahnya bisa diminimalkan,” tukas pendiri Kogami (Komunitas Siaga Tsunami) ini.
Selanjutnya, jika terjadi kejadian bencana, anggota Pramuka diharapkan bisa ikut aktif melakukan kaji cepat dan melaporkannya ke Pusdalops PB BPD, ikut membantu Manajemen Pos Lapangan dan meringankan penderitaan penyintas bencana.
Yuli Suprayitno sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Manajemen Kebencanaan Kwarda Sumbar sangat mengapresiasi keseriusan peserta dalam mengikuti materi demi materi yang disampaikan oleh para instruktur dan antusias berdiskusi dan melaksanakan praktek sesuai arahan instruktur.